Jakarta – Harun Al Rasyid, Kabid Perlindungan Jamaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, menjelaskan bahwa kedatangan jamaah ke Arafah akan mengikuti jadwal dan rute pergerakan yang telah Satuan Operasi (Satop) Armina atau Masyair siapkan , yang meliputi operasional di Arafah, Mudzalifah, dan Mina.
“Jamaah akan bergerak pada 8 Dzulhijjah mulai pukul 07.00 hingga 22.00 WAS. Itulah waktu bergerak jamaah,” ujarnya, Sabtu (17/6/2023).
Alur Pergerakan Puncak Haji Jamaah
Pada 9 Dzulhijjah saat itulah pelaksanaan wukuf di Arafah. Dimulai sholat Dzuhur berjamaah, kemudian khutbah wukuf, doa dan dzikir, setelah itu jemaah dipersilakan untuk melaksanakan ibadah secara pribadi.
Selama di Arafah, jamaah haji sebaiknya berdiam diri di tenda dan memperbanyak amalan ibadah seperti membaca Al-Qur’an, zikir dan lainnya. Termasuk memanjatkan doa.
Jamaah bergerak dari Arafah ke Muzdalifah mulai pukul 19.00 WAS.
Jamaah Melaksanakan Wajib Haji
Dari Muzdalifah jamaah haji kembali bergerak menuju Mina pada malam 10 Dzulhijjah. Sebab pada 10 Dzulhijjah, jamaah harus melaksanakan wajib haji yakni jumratul Aqobah. Setelah itu kembali ke pemondokan atau tenda di Mina.
Sebagai catatan, kalau jamaah melakukan nafar awal maka kembali ke Makkah. Tapi bagi yang nafar tsani mesti melanjutkan pada tanggal 13 Dzulhijjah melaksanakan lagi jamarat Ula, Wustha, Aqobah.
Setelah itu, sebelum matahari terbenam jamaah kembali ke Makkah untuk selanjutnya melakukan tawaf iffadah, sai, dan tahalul.
Dengan demikian rangkaian ibadah haji pada tanggal 13 Dzulhijjah selesai
Bagaimana Petugas Haji?
Petugas haji mulai bergerak pada 6 dan 7 Dzulhijjah sebagai tim aju. Petugas sudah menyiapkan sektor-sektor yang dibentuk di Arofah. Di Arafah ini ada 70 maktab yang akan dipetakan dalam 11 sektor adhoc mulai dari 1 sampai 11 sektor adhoc.
Setiap 1 adhoc akan membawahi 8-9 maktab. Setiap maktab berisi 7 kloter. Personel tiap-tiap maktab berjumlah 48-50 orang dari petugas Daker Bandara dan Makkah.