Samarinda, infosatu.co – Vaksinasi pelajar pada anak usia 12 hingga 17 tahun di Kota Samarinda masih terbilang rendah. Pasalnya pelajar yang divaksin baru beberapa persen.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda dr Ismed Kusasih saat ditemui infosatu.co di ruang kerjanya Kantor Dinkes Kota Samarinda, Selasa (31/8/2021).
“Vaksinasi pelajar untuk dosis pertama sudah sekitar 1,8 persen (1.572), sedangkan dosis kedua sebesar 1,0 persen (851),” bebernya.
Vaksin yang digunakan untuk para pelajar berusia 12 hingga 17 tahun ini kata dr Ismed berjenis Sinovac dan tidak bisa menggunakan jenis lainnya.
Oleh sebab itu, vaksin jenis Sinovac juga susah didapatkan pemerintah pusat, maka kabupaten/kota hanya dapat menunggu ketersediaan stok jenis Sinovac ini.
“Pemerintah kabupaten/kota ini hanya sampai SMP dan itu di bawah 18 tahun, artinya vaksin yang disediakan itu Sinovac. Jadi tunggu saja karena pemerintah pusat yang memberikan vaksin ini, kabupaten/kota hanya melaksanakan,” jelasnya.
Ismed menegaskan bahwa kabupaten/kota itu tidak dapat menentukan dan jenis apa yang akan datang, karena masalah vaksin itu persoalan nasional.
“Bagaimana kebijakan dan strateginya itu mereka yang tahu, maka vaksin untuk pelajar itu tergantung ketersediaan dari pemerintah pusat,” paparnya.
Disinggung terkait rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) usai kebijakan PPKM Level 4 turun, dr Ismed yakin dinas bersangkutan sudah mempersiapkannya.
“Yang jelas Pemkot Samarinda mempersiapkan pelaksanaan PTM ini,” ujarnya.
Salah satu syarat yang ditetapkan pemerintah pusat untuk melaksanakan PTM itu lanjutnya, capaian vaksinasi guru harus sekitar 70 persen.
“Jadi kalau guru-guru yang divaksin itu sudah 70 persen maka boleh melaksanakannya. Lalu, PTM boleh dilaksanakan asal PPKM Level 4 turun. Kita berdoa saja semoga 6 September itu Samarinda keluar dari PPKM Level 4,” tegasnya. (editor: irfan)