Samarinda, infosatu.co – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengajak masyarakat lebih kritis sebagai konsumen. Terutama, bagi produk yang dihasilkan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Benua Etam.
Hal itu disampaikannya usai membuka peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) Fest 2024 yang digelar di Kantor Disperindagkop dan UKM Kaltim, Jalan Basuki Rahmat Samarinda, Minggu (26/5/2024).
“Hakikatnya, dari Hari Konsumen ini adalah mari berintrospeksi diri. Mulai sejak lahir hingga dewasa, saya dan kita semua adalah konsumen. Apalagi kita semua mengonsumsi produk Kaltim. Untuk itu, kritislah menjadi konsumen produk lokal kita,” kata Akmal.
Menurutnya, wujud dari sikap kritis tersebut dengan berterima kasih terhadap pelaku usaha yang sudah memproduksi produk lokal. Maka, selanjutnya sebagai konsumen menggunakan produk lokal dan ikut mempromosikannya dengan bijak.
“Jangan jadi objek konsumtif orang lain. Kita harus jadi pelaku dari produk itu sendiri. Karena, selama ini kita hanya menjadi objek saja,” pesannya.
Bagi Akmal, UMKM merupakan wadah yang membuat masyarakat lebih mandiri di daerah sendiri. Dalam hal ini, konsumen seharusnya berlaku jujur dan adil terhadap produk UMKM lokal.
Ketika ada produk yang kurang baik, perlu menyampaikannya kepada pelaku usaha untuk diperbaiki ke depannya. Sementara, ketika dinyatakan bagus maka dapat turut mempromosikannya.
“Jadilah konsumen yang jujur. Perlu dipahami, konsumen itu bukan hanya konsumen barang saja. Tapi, jasa juga,” jelasnya.
“Contohnya, kita mau liburan ke Labuan Cermin Berau. Kita mungkin tidak mengetahui berapa biaya dan jarak tempuh ke lokasi tersebut. Maka, itu hak kita mengetahui sebagai konsumen,” sambungnya.
Selanjutnya, untuk menyukseskan pengembangan produk lokal merupakan tugas pemerintah dalam menyiapkan layanan tersebut. “Jadilah konsumen kritis, tetapi juga pahami jangan menjadi objek konsumtif,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Heni Purwaningsih menjelaskan peringatan Harkonas sedianya digelar setiap 20 April. Namun, baru digelar akhir Mei ini.
“Kita harapkan melalui peringatan ini masyarakat sebagai konsumen, kritis terhadap produk yang dihasilkan para pelaku usaha. Bahkan, mampu mempromosikan produk tersebut,” jelasnya.
