Kutim, infosatu.co – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kutai Timur (DP3A Kutim) mengajak masyarakat untuk bersama-sama menentang kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sebab, tindakan itu masih seringkali terjadi meski telah ada aturan hukum yang mengaturnya.
Inisiatif ini diungkapkan oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DP3A Kutim Mega Pujiyanti. “Kami mengajak masyarakat Kutim untuk mendukung program kami, hentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Mega saat ditemui di Kutim Expo, Selasa (24/10/2023).
Dalam kesempatan itu, ia juga mengenalkan semboyan DP3A, yakni “Perempuan berdaya, Anak terlindungi, Indonesia maju,”. Maka, DP3A Kutim menggarisbawahi pentingnya perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak-anak sebagai landasan kemajuan bangsa.
DP3A mengingatkan bahwa di balik kesuksesan laki-laki, selalu ada perempuan hebat yang mendukungnya.
“Penting untuk diingat bahwa tanpa perempuan, tidak akan ada kelahiran di dunia ini. Pengorbanan seorang perempuan memiliki arti yang sangat besar dan kita semua berkewajiban untuk melindunginya,” kata Mega.
Dalam upaya menciptakan perubahan nyata, DP3A Kutim memperkenalkan “Jingle Three Ends,” sebuah lagu dengan pesan moral yang kuat untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Lagu ini sejalan dengan program pemerintah yang dikelola oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) untuk memberikan perlindungan lebih baik kepada perempuan dan anak-anak di seluruh Indonesia.
Menghadapi kenyataan yang menyedihkan tentang meningkatnya insiden kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, DP3A Kutim mendorong masyarakat bersatu dalam upaya melindungi dan memajukan hak-hak mereka.
“Sosialisasi dan berbagai kegiatan akan menjadi alat utama dalam upaya ini, sehingga kita dapat mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak dan menciptakan masa depan yang lebih aman dan berdaya bagi semua warga negara,” tandasnya.