infosatu.co
DPRD BONTANG

Agus Haris Berikan Pendapat Tentang Bontang Dahulu dan Sekarang, Menyulap Kampung Jadi Kota Maju

Penulis: Lydia – Editor: Irfan

Bontang, infosatu.co – Perbedaan Bontang pada zaman dulu dan masa kini tentunya bisa dilihat bahwa kota ini sebelumnya berstatus Kota Administratif dan berubah menjadi Kota Bontang.

Awalnya, Bontang merupakan bagian dari Kutai Kartanegara (Kukar). Kala itu hanya ada dua objek yang sangat memberikan penghidupan masyarakat Bontang, yakni PT Pupuk Kaltim dan PT Badak.

Seiring dari Kota Admnistratif menjadi Kota Bontang tahun 1999, di situlah titik awal peradaban. Bontang pun mulai berbenah dengan resminya menjadi kota pecahan atau pemekaran dari Kukar.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Bontang Agus Haris membenarkan dan mengatakan bahwa hal tersebut berdasarkan Undang-Undang Dasar (UUD) Nomor 47 tahun 1999.

“Inilah yang menjadi titik awal pemerintahan dimulai di Kota Bontang. Pada awal itulah sosok wali kota pertama Andi Sofyan Hasdam dan Adam Malik mulai menata pemerintahan ini. Mereka mulai merencanakan pembangunan untuk Kota Bontang,” kata Agus Haris menyingkap kembali sejarah pemerintahan Kota Bontang saat disambangi di Kantor DPC Gerindra Bontang, Kamis (20/8/2020) dalam liputan khusus.

Awalnya Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Bontang berkisar Rp 300 miliar saja. Bermodal anggaran yang sangat minim itu, setelah 5 tahun Andi Sofyan Hasdam sukses menyulap Bontang yang awalnya hanya sebuah kampung, berubah menjadi kota yang sangat menarik dan maju.

“Kota Bontang menunjukkan dirinya dan langsung bisa bersaing dengan kabupaten/kota yang ada di Kaltim,” ungkap politikus Gerindra ini.

Tentu saja, pembangunan fisik atau pun manusia tidak mudah dilakukan pada saat itu, karena berbagai latar pendidikan masyarakat Bontang turut memberi pengaruh.

“Oleh karena itu sangat dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu membaca karakter pada saat itu,” kisah Agus Haris yang saat itu masih menjadi pendidik dan pengurus persatuan para guru swasta.

Dia merasa bersyukur karena Bontang ini bisa dikatakan sebagai miniatur Indonesia, karena semua suku ada di sini. Adanya PT Pupuk Kaltim dan PT Badak tentu saja mempengaruhi sisi sumber daya manusia (SDM) yang ke depannya akan lebih maju terlebih dahulu.

“Mungkin karena ada persaingan sumber daya yang bagus sehingga pembangunan SDM di dalam kota itu perkembangannya cepat, termasuk dengan pembangunan fisik,” katanya kepada infosatu.co.

Komponen-komponen masyarakat pun mulai tumbuh pada waktu itu, subur dan bekembang seperti organisasi kepemudaan yaitu Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Seiring waktu, oganisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) pun menyusul dan juga mulai tumbuh subur. Mereka pun berkolaborasi membuat SDM Kota Bontang cepat naik dan bertumbuh.

“Beriringan dengan pembangunan fisik yang ada di Kota Bontang, terbukti sekarang itu hampir semua gang bisa dilewati dengan baik karena sudah dicor. Bahkan jembatan-jembatan juga sudah dicor, itulah pembangunan yang tidak terlalu nampak, namun patut disadari,” terangnya.

Dengan artian dijelaskan Agus bahwa itulah perbedaan dahulu saat Bontang masih berstatus Kota Administratif dan kini sudah menjadi Kota Bontang.

“Apalagi kita diapit dua perusahaan raksasa yang sudah go internasional, bercampur baur dan saling berkolaborasi. Inilah keuntungan masyarakat Kota Bontang ada di sini. Kalau Bontang masa kini sebenarnya tidak perlu saya gambarkan lagi karena tentu Kota Taman ini sudah berada pada level nomor urut dua jika ditinjau dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM),” tegas Agus Haris.

IPM itu dilatar belakangi oleh persoalan ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Ini menjadi potret yang menurut Agus Haris bisa dibanggakan, pastinya menjadi salah satu sumber daya yang mampu bersaing di kancah nasional.

Related posts

Arfian Arsyad Mengapresiasi Rencana Pemerintah dalam Program Belajar Bahasa Inggris untuk Paskibraka

Asriani

Enam Fraksi DPRD Bontang Menyetujui Raperda RPJMD 2025-2029, PDIP dan PKB sampaikan Beberapa Catatan

Asriani

Fraksi PKS bersama Nasdem Beri Delapan Catatan dalam RPJMD Bontang 2025-2029

Asriani

Leave a Comment

You cannot copy content of this page