Samarinda, infosatu.co – Penggunaan minuman beralkohol di Kota Samarinda dinilai sudah menjadi persoalan yang serius. Hal itu disampaikan Anggota Komisi l Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Muhammad Afif Reyhan.
Menurutnya minuman beralkohol secara ilegal dan dipergunakan anak di bawah umur sudah menjadi ancaman serius bagi anak-anak di Kota Tepian itu.
“Saya mendapatkan informasi dari warga, anak-anak di bawah umur ini kan masih labil. Jadi ketika dicekokin miras itu mereka mabuk, dan menganggu warga sekitar,” ungkapnya saat ditemui di Sekretariat DPRD Samarinda Jalan Basuki Rahmat beberapa waktu yang lalu.
Afif sapaan akrabnya juga menilai, minuman beralkohol banyak dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur, terlebih sangat mudah untuk memperoleh minuman tersebut.
“Karena banyak yang jual secara ilegal. Jadi mudah sekali mendapatkan minuman beralkohol itu,” jelasnya.
Kata dia, revisi peraturan daerah (perda) yang ada ini juga berkaitan nantinya dengan pendapatan asli daerah (PAD).
“Walaupun gak banyak, tetapi nantinya dari miras ini bukan mau melarang, tapi kami ingin mempertegas PAD dari penjualan miras, itu saja,” tuturnya.
Sehingga pihaknya tengah menggodok untuk melakukan perbaikan atau revisi yang mana nantinya perda tersebut menegaskan terhadap PAD, terutama larangan penjualan kepada anak di bawah umur.
“Konsennya kami terhadap larangan penjualan anak di bawah umur, dan juga PAD. Memang tidak banyak, tetapi itu salah satu sumbangsih yang turut kita perjuangkan,” pungkasnya.
