infosatu.co
KUTIMPARIWISATA

Adat Besar Pelas Tanah, Gelar Istiqosah

Penulis : Lilik Sismiati : Editor : Sukri

Sangatta,Infosatu.co-Adat Besar Kutai Timur , menggelar acara Pelas Tanah. Kegiatan tersebut dimulai sejak  tanggal 20 s/d 26 Oktober 2019. Bertempat di lapangan Sangatta

Menurut Ketua H.Abdal Nanang Alhasani bahwa kegiatan ini akan berlangsung sampai 26 Oktober 2019.Dimana acara Pelas Tanah, tadinya banyak adat yang tersebar di kecamatan-kecamatan,  dengan kesepakatan bersama maka dijadikan satu yang dinamakan Adat Besar.

“Acara Pelas Tanah sendiri sudah berlangsung empat kali, yang dimulai sejak tahun 2016.Malam ini kami gelar  Istiqosah agar semua masyarakat Kutai Timur dijauhkan dari segala macam bentuk syirik dan hal-hal yang negatif dan agar dijauhkan dari bencana,”kata Abdal Nanang.

Tujuan diadakan Pelas Tanah, adalah dengan sumber daya alam Kutai Timur yang makin menipis ada pemikiran untuk membentuk masyarakat menuju pariwisata, sebagai contoh di Bali ,Toraja dan Jogyakarta .

“Yang menjadi sumber pendapatan adalah dengan adat istiadatnya, sehingga nantinya Kutai Timur yang mempunyai keunikan adat . Mengutip pernyataan dari Kepala Dinas Pariwisata Provinsi  Kaltim Sri Wahyuni” Dimana adat istiadat suatu daerah dipelihara maka daerah itu akan maju .” kata Abdal Nanang.

Pelas Tanah Adat Besar harus bisa menjual pariwisata di Kutim, melalui Adat Besar kita mengangkat harkat martabat seni budaya . Ada 27 paguyuban yang sudah tergabung disini.Mereka menampilkan masing-masing budaya dan adat istiadatnya.

“Diyakini dalam 30 tahun pariwisata kita akan hebat dan bisa menjadi destinasi wisata yang akan dilirik wisatawan baik lokal maupun luar negeri. Untuk kelangsungan budaya masing-masing paguyuban mendapat subsidi untuk pembinaan pembelian alat musik dan pemeliharaannya, masing-masing menerima Rp 90 juta dan Rp.80 juta,” ucapnya

Bantuan yang diberikan pertahun dari dana CSR, misalnya bantuan Prima Coal ada $500 .000.Untuk semua adat  sebesar Ro.1,7 miliar. Lainnya digunakan untuk jalan,  bea siswa, perkebunan ,sapi dan lainnya, yang berhubungan untuk kepentingan masyarakat.Pemerintah harus ikut terlibat, sedangkan kami ini membantu pemerintah.

Pelas Tanah ini sangat sakral paginya kita jalan ke empat penjuru angin, untuk membersihkan hati. Sangat disayangkan acara yang sakral ini unsur Muspida tidak
ada yang menghadiri,” kata Abdal Nanang.

Disinggung masalah pencalonan dirinya pada Pilkada Kutai Timur 2020 mendatang, Abdal Nanang mengatakan bahwa dirinya maju memakai perahu rakyat secara independen

“Sekarang ini agak kacau permasalahan politik dan tidak terarah.Kalau kita bertanggung jawab kepada pemerintah APBD itu harus kembali kepada rakyat.” tutup Abdal Nanang

Related posts

Tangkuban Parahu, Gunung Legenda yang Menjaga Cerita Cinta Terlarang di Tanah Sunda

Emmy Haryanti

Muara Wahau Jadi Titik Peluncuran Nasional Program Tamasya

Adi Rizki Ramadhan

Seperti di Kutim, Sukri Ajak Pengcab JMSI Miliki Bisnis Pendamping

Adi Rizki Ramadhan

You cannot copy content of this page