
Samarinda, infosatu.co – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Husin Djufri, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi abrasi yang semakin mengkhawatirkan di kawasan Tanjung Harapan, Pulau Maratua.
Problema ini menurutnya bukan hanya mengancam permukiman warga, tetapi juga sumber air dan aktivitas ekonomi masyarakat pesisir.
“Di Tanjung Harapan, semua UMKM berkumpul di sana, dan sumber airnya juga ada di situ. Tapi abrasinya luar biasa. Saya perkirakan sudah hampir satu kilometer garis pantainya tergerus. Solusinya mungkin reklamasi yang benar, karena di situlah pusat kehidupan mereka,” jelas Husin, Rabu, 9 Juli 2025.
Ia menegaskan bahwa Provinsi Kalimantan Timur wajib hadir lebih aktif dalam menangani abrasi tersebut.
Menurutnya, program intervensi dari provinsi selama ini sudah ada, tetapi belum cukup cepat dan belum menyasar titik-titik terparah di kawasan pesisir.
Selain reklamasi, ia juga menekankan pentingnya perlindungan kawasan sumber air dan pembangunan cagar air, sebagaimana telah diterapkan di Pulau Kakaban.
Hal ini dianggap vital agar warga dan UMKM di Maratua tetap bisa bertahan hidup dan beraktivitas secara berkelanjutan.
“Kalau di Maratua belum ada. Di Tanjung Harapan sangat perlu, karena itu sumber kehidupan warga dan UMKM-nya semua di sana,” tambahnya.
Menurut Husin, kawasan tersebut juga merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang memiliki potensi wisata bahari kelas dunia.
Politikus PPP ini berharap Gubernur Kaltim segera merespons persoalan tersebut dengan memperkuat alokasi dana dan dukungan infrastruktur.
Ia juga meminta agar intervensi tidak hanya bersifat sporadis, tetapi terstruktur dan berkelanjutan, termasuk pembangunan SPBU dan peningkatan jaringan sinyal.
“Kami akan dorong agar dukungan provinsi tidak hanya datang sesekali, tapi terstruktur dan terjadwal, terutama untuk wilayah kepulauan yang selama ini cenderung tertinggal dalam hal infrastruktur dan aksesibilitas,” tandasnya.
“Kalau abrasi ini terus dibiarkan, bukan hanya air bersih yang hilang, tapi juga masa depan masyarakat di Maratua,” pungkas Husin.