Bontang, infosatu.co – Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang, Abdul Malik mempertanyakan program peningkatan jalan di kawasan Bontang Lestari. Hal itu disampaikan dalam rapat kerja bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang beberapa waktu lalu.
Menurut Abdul Malik, program peningkatan ruas jalan perlu dilakukan oleh Bina Marga. Pasalnya, Bontang Lestari sudah ditetapkan sebagai kawasan industri, yang mana jenis kendaraan yang melintas merupakan kendaran berkapasitas besar.
Sedangkan, jenis jalan yang ada di kawasan Bontang Lestari merupakan akses jalan lalu lintas kendaraan umum dan pemerintahan saja.
“Sejak kawasan Bontang Lestari ditetapkan sebagai kawasan industri. Sudah punya program kah Dinas PU terkait dengan peningkatan jalan. Kalau belum punya program tentang itu, sedih sekali,” ungkap politisi PKS itu.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Bina Marga, PUPRK Bontang, Anwar Nurdin menjelaskan Bontang Lestari terdiri dari 3 ruas jalan, di antaranya Soekarno-Hatta yang jaraknya 10 kilometer, M. Roem 3 kilometer dan Urip Soemarjo 6 kilometer, totalnya 19 kilometer.
Tiga ruas jalan tersebut akan ditingkatkan. Pihaknya pun sudah melakukan review disign di Jalan Urip Soemarjo, bekerja sama dengan ITB.
Sementara untuk Jalan Soekarno-Hatta dan M Roem, saat ini review design-nya sedang dalam proses pengambilan data oleh tim teknis di lapangan.
Pihaknya menyadari bahwa peningkatan ruas jalan sangat perlu dilakukan dengan melihat kondisi lalu lintas di jalan tersebut kerap dilalui oleh kendaraan bermuatan berat, yang melibihi standar jalan yang tersedia, yaitu maksimal 8 ton.
“Ke depannya untuk 3 ruas jalan, kami akan tingkatkan kelasnya, karena kendaraan yang melintas mutu jalan sesuai kebutuhan,” pungkasnya.