Penulis : Lilik – Editor : Putri
Balikpapan, Infosatu.co – Ditetapkannya Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur, khususnya di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara akan memberikan dampak secara signifikan terhadap Kota Balikpapan sebagai daerah penyanggah.
Menurut, Doris Eko Rian Desyanto anggota DPRD Balikpapan, kepada awak media, mengatakan bahwa pemindahan IKN ke Kaltim akan memberikan dampak terhadap beberapa sektor di Balikpapan.
“Dilihat dari sektor transportasi terkait pemindahan IKN ini akan memberikan dampak secara signifikan, diperkirakan arus kendaraan akan bertambah padat,” ucapnya, Rabu (11/9/2019).
“Jalanan akan semakin macet, karena terjadinya migrasi penduduk secara besar-besaran. Khususnya, yang membawa kendaraan ke Kaltim, akan memberikan dampak ke Balikpapan,” sambungnya.
Doris menyarankan, bahwa Pemerintah Kota Balikpapan harus mulai melakukan perencanaan penataan jalan, guna mencegah terjadinya kemacetan di sejumlah jalan utama.
“Saya lihat ada beberapa tanjakan yang cukup berbahaya bila terjadi kemacetan, seperti tanjakan di Mazda MT Haryono, Global Sport serta turunan Muara Rapak,” jelasnya.
Doris juga menilai bahwa aktivitas hiburan dan kuliner di Balikpapan, bisa mengalami peningkatan. Sehingga Pemkot harus mempersiapkan regulasinya.
“Dengan dipindahnya IKN ke Kaltim, aktivitas hiburan dan kuliner akan berkembang seperti di Jakarta. Jadi, regulasinya harus disiapkan pemerintah kota,” tegasnya.
“Begitu juga jumlah pengunjung di beberapa objek wisata yang berpotensi mengalami peningkatan, fasilitasnya perlu ditata kembali. Sayang sekali apabila objek wisata dengan fasilitas apa adanya,” ungkapnya.
Ia,mengusulkan, harus dilakukannya revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Balikpapan. Sehingga kondisi Balikpapan tidak akan seperti di Jakarta, yang sering macet bahkan banyak permukiman kumuh serta sering terjadinya banjir.
“Makanya, kami mendorong Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), untuk membuat perencanaan pembangunan kota yang lebih baik lagi, menyesuaikan dengan rencana pembangunan Ibu Kota Negara,” katanya.
Pemkot harus bisa bergerak cepat. Sehingga kedepannya, Balikpapan tetap nyaman dihuni.
“Saya khawatir, jika tidak direncanakan mulai sekarang. Nantinya, persoalan yang ada di Jakarta bisa pindah ke Balikpapan, seperti macet serta permukiman penduduk akan menjadi kumuh,” tutupnya.