Penulis : Lydia – Editor : Sukri
Samarinda, infosatu.co – Dalam rangka memeriahkan Festival Mahakam 2019, lomba Tari Kreasi Daerah Kaltim Tingkat SD/MI digelar Sabtu (02/11/2019), di attrium Bigmall Samarinda dari pukul 10.00 – 15.00 Wita.
26 peserta anak-anak sekolah dasar (SD) mengikuti rangkaian acara ini dengan sangat antusias. Peserta kebanyakan dari Samarinda, dan sebagiannya dari Kota Raja, Tenggarong.
Kasi Bina Ekonomi Kreatif Bidang Seni Budaya, Kriya dan Kuliner, Nurnani. S.Sos mengatakan, bahwa tari daerah kreasi ini adalah rangkaian acara setiap tahun di Festival Mahakam.
“Diharapkan anak-anak SD ini mampu mengenal dan melestarikan tarian khas Kaltim sejak kecil, agar mereka tau budaya di daerahnya. Kan banyak pendatang yang bukan penduduk asli, ini bisa menjadi ajang untuk memberitahukan tarian kita seperti apa,” ucapnya.
Nurnani menegaskan, lomba ini menampilkan tarian yang berasal dari Kaltim, Pesisir dan Pedalaman, namun dalam tarian ini dikreasikan lagi oleh kontestan.
“Ada narasi dan cerita di dalam tarian yang dibawa kontestan. Yang akan dinilai adalah kekompakan, penampilan, gagasan dan pakaian yang digunakan,” jelasnya.
Ia mengaku, anak-anak sangat semangat dan antusias mengikuti acara ini.
“Bahkan pemenang dari Tenggarong mengikuti acara ini lagi. Dalam 1 grup ada 5-8 orang, dan 1 sekolah boleh mengikutkan 2 grup,” sambungnya.
Untuk para pemenang, juara 1 akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 3.000.000,- , juara 2 sebesar Rp. 2.000.000,- , juara 3 sebesar Rp. 1.500.000,- , harapan satu sampai tiga Rp. 1.000.000,- dan masing-masing pemenang mendapatkan Piagam serta Piala.
“Harus lebih berjuang lagi untuk anak-anak yang tidak menang. Jangan berkecil hati, namun tingkatkan lagi,” lanjutnya.
Nurnani menegaskan ada 3 juri profesional dalam lomba tari kreasi ini.
“1 orang dari UPTD Taman Budaya dan 2 orang lainnya dari dosen Unmul yang memang lulusan seni. Mereka tidak punya sanggar tari, jadi mereka akan netral dalam menilai kontestan,” tuturnya.
Nurnani berharap, anak-anak bisa selalu belajar untuk mengembangkan tarian khas Kaltim
“Tidak mononton disitu-situ saja, tentunya bisa dikreasikan, dan semoga bisa menurunkan budaya tarian Kaltim ke generasi selanjutnya,” tutupnya.