Penulis : Fairus- Editor : Putri
Kutai Kartanegara, infosatu.co – Pemprov Kaltim melalui Kasubbag Publikasi Biro Humas Setdaprov Kaltim, Inni Indarpuri beserta awak media dan Tenaga Ahli FCPF-CF Bidang Sosial Akhmad Wijaya berkesempatan mengunjungi salah satu sekolah di Desa Muhuran, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara.
Agendanya adalah, melihat serta menyerap aspirasi dari pihak sekolah SD Negeri 016, Desa Muhuran serta memberi beberapa buku, untuk perpustakaan sekolah.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh kepala sekolah SD Negeri 016 Anwari. Anwari juga tak lupa berterimakasih kepada para rombongan, sudah sudi berkunjung ke desa Muhuran dan menyempatkan berkunjung ke SD Negeri 016.
Kepada infosatu.co,Senin (21/10/2019), Arwani membeberkan kendala proses belajar mengajar yang dialami oleh sekolah. Salah satunya adalah masalah kurikulum.
Buku yang tidak sampai ke sekolah terkadang harus meminjam ke sekolah untuk diperbanyak (foto copy) dan dibagikan ke murid-murid SD Negeri 016 Muhuran.
“Terkadang bukunya tidak sampai, ada yang sampai, karena penyalur buku yang berbeda-beda,” ucap Anwari.
Ditanya tentang tenaga pengajar di sekolah tersebut, dirinya menyebut. Tenaga pengajar cukup.
“Untuk jumlah sendiri tidak ada kekurangan guru, ada 8 guru dan 2 honor, hanya saja perlu ditambah guru dibidang kesenian,” tambahnya.
Untuk diketahui, Desa Muhuran sering kali terdampak banjir akibat air pasang Sungai Belayan. Hal tersebut juga menjadi kendala di SD Negeri 016.
Seperti di tahun 2011 lalu, banjir besar melanda Desa Muhuran, akibatnya para murid yang saat itu sedang melaksanakan ujian, harus diantar menggunakan perahu oleh orang tua mereka.
“Masalah banjir ini yang lama waktunya pak, 2-3 bulan terkadang, dan saat ini pasangnya air juga sulit untuk diprediksi,” jelas Anwari.
Anwari juga menyinggung kendala yang lain, seperti penghijauan, agar suasana sekolah lebih asri dan teduh, serta pembangunan gedung sekolah yang baru.
Anwari menjelaskan pada akhir tahun 2019,pembangunan gedung sekolah bisa segera dirampungkan.
Sementara, kegiatan pembelajaran di SD Negeri 016 dengan siswa yang berjumlah 67 siswa(i) ini. Harus bergantian menggunakan ruang kelas, untuk menopang kegiatan pembelajaran.
“Ada 3 kelas untuk gantian, proses belajar, nantinya setelah pembangunan gedung rampung, tidak ada lagi proses belajar secara bergantian,”tambah Anwari.
Untuk tahun ajaran 2019 sendiri SD Negeri 016, menerima sedikitnya 10 orang siswa(i) dan sudah meluluskan 12 orang.
“Harapan kami kemajuan disekolah ini, buku harus lengkap, tenaga pengajar ditambah agar kualitas pembelajaran makin meningkat, tutupnya”.