
Penulis : Lidya – Editor : Sukri
Samarinda, Infosatu.co – Kalimantan Timur adalah salah satu tempat bagi perusahaan tambang, dimana Kaltim menduduki urutan pertama sebagai pemasok Batu Bara terbanyak di Indonesia.
Banyaknya lahan tambang di Kaltim juga berdampak pada masyarakat sekitar lokasi tambang, pasalnya banyak perusahaan tambang di Kaltim ada yang tidak mengikuti aturan sebagaimana harapan kita semua
Permasalahannya adalah banyak perusahaan tambang yang meninggalkan lubang galian yang terisi air hujan dan tidak peduli dampak terhadap masyarakat sekitar, hingga banyak sekali korban tenggelam disekitar lokasi.
Sebenarnya lahan bekas tambang bisa direhabilitasi menjadi atraksi ekoturisme seperti yang ada di Australia.
Anggota DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahri menjelaskan bahwa Kaltim perlu mencontoh Australia dalam hal pengelolaan lahan bekas tambang. Sebab kewajiban mereklamasi atau merehabilitasi lahan bekas tambang batu bara masih banyak diabaikan oleh perusahaan dan dampaknya harus ditanggung oleh masyarakat di sekitar bekas tambang.
Tidak kalah di Indonesia, Australia juga memiliki ribuan kawasan bekas tambang yang belum direhabilitasi.
Kalau lahan bekas tambang bisa dialihfungsikan menjadi objek pariwisata maka itu akan mendatangkan keuntungan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kaltim maupun kabupaten/kota.
“Dengan kita belajar dan mengetahui pola pengelolaan bekas tambang seperti di Austaralia, maka ini kesempatan untuk mengubah bekas tambang-tambang besar yang sebelumnya beracun menjadi sesuatu yang indah,” kata Sarkowi
Selain menjadi objek wisata, Sarkowi berharap bekas tambang di Kaltim bisa menjadi pusat pendidikan, termasuk pameran fisik dan realitas virtual, untuk mengajari pengunjung nantinya tentang alam.
“Jika salah satu bekas tambang di Kaltim dapat merealisasikannya, Hal ini akan menjadi praktik terbaik rehabilitasi tambang, dan akan menjadi contoh rehabilitasi tambang-tambang lainnya,” tutupnya.