
Samarinda, infosatu.co – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji berharap Bankaltimtara semakin maju dan memberikan kontribusi dividen (laba) terhadap daerah. Jika perlu menjadikan perbankan itu go public melalui bursa saham untuk bisa memperbesar modal.
Harapan ini diungkapkannya setelah Bankaltimtara menerima penambahan penyertaan modal dari Pemerintah Provinsi Kaltim sebesar Rp3,5 triliun.
“Dengan anggaran sebesar Rp3,5 triliun yang telah terpenuhi, kita ingin Bankaltimtara go public,” ujar Seno Aji, belum lama ini.
Nantinya, Bankaltimtara juga diharapkan terus membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) naik kelas. Selain itu, kontribusi pada pendapatan daerah daerah (PAD) juga mengalami peningkatan signifikan.
“Pada APBD perubahan 2023 ini penambahan modal untuk Bankaltimtara mencari Rp3,5 triliun dan di APBD Murni Rp500 miliar. Yang kita harapkan, mereka bisa memberikan kontribusi dividen yang signifikan bagi daerah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Seno Aji menjelaskan bahwa penyertaan modal di Banklatimtara merupakan langkah dari Pemprov Kaltim memenuhi kecukupan modal Rp10 triliun. Dalam hal ini Pemprov kaltim sebagai pemegang saham terbesar sebanyak 51 persen.
Menurutnya, peningkatan modal tentunya akan mencerminkan peningkatan pelayanan masyarakat dan kinerja yang lebih baik, serta berinovasi di masa depan.
“Penambahan modal ini juga yang mengharuskan mereka untuk memiliki daya saing dalam industri perbankan,” ungkap Seno.
Selain itu, langkah ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi Kaltim. Hal ini termasuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
“APBD kita setiap tahun mengalami peningkatan. Sehingga kita harapkan akan memberikan banyak manfaat nyata bagi daerah, termasuk juga peningkatan tambahan modal bagi Bankaltimtara dan beberapa perusda yang ada,” ujarnya.
Selain kepada Bankaltimtara, beberapa perusahaan milik daerah (perusda) juga turut mendapatkan penyertaan modal.
Perusahaan itu seperti PT Jamkrida dengan tambahan modal sebesar Rp100 miliar, PT Melati Bhakti Satya (MBS) sebesar Rp18,8 miliar.
“Saya harapkan juga bersama-sama untuk menjelaskan terkait penggunaan anggaran yang telah dialokasikan itu untuk apa saja, intinya transparan,” ujarnya.