Balikpapan, infosatu.co-Gubernur Isran Noor ternyata pernah hampir memimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 2014 lalu. Ikhwal ini dikisahkan, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono saat hadir pada Harlah Ke-50 PPP di Balikpapan, Senin (23/1/2023).
Awal kisahnya, pada tahun 2014, Partai Persatuan Pembangunan bersiap untuk menghadapi pemilihan umum. Nah, dalam momen penting itu Isran Noor menjadi sponsor utama mereka.
“PPP berhasil mengalami kenaikan kursi (DPR), dari 38 naik satu menjadi 39 kursi, cerita Mardiono di depan ribuan kader PPP yang menghadiri Harlah Ke-50 PPP.
Saat itu, posisi Muhammad Mardiono masih Ketua DPW PPP Provinsi Banten. Namun kala itu, dirinya juga dipercaya menjadi koordinator para ketua wilayah seluruh Indonesia.
“Saya berharap, nanti yang memimpin PPP ini Pak Isran. Sayangnya, ini kekecewaan saya. Pak Isran Noor meninggalkan kita (PPP),” ungkap cerita Mardiono.
Isran Noor ketika itu lebih memilih menjadi pemimpin salah satu partai di Kaltim, padahal kata Mardiono, PPP sudah menyiapkan mantan bupati Kutai Timur itu untuk menjadi pemimpin nasional dan memimpin PPP.
“Tapi belum terlambat ya bu? Belum ya? Saya lihat tadi batiknya (Isran Noor) juga mulai hijau,” canda Mardiono dibalas aplaus ribuan kader.
Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu menyebut Gubernur Isran Noor bukan hanya aset Kalimantan Timur, tapi juga aset nasional.
Bahkan Mardiono menyebut, Gubernur Isran Noor sudah layak untuk berada di posisi penting republik ini, selevel presiden atau wakil presiden.
“Bagaimana saya tanya kader-kader PPP, Pak Isran Noor nanti jadi gubernur, sekali apa dua kali?” tanya Mardiono.
Para kader PPP dari seluruh Kaltim pun kompak menjawab dua kali (dua periode). Ini menjadi sinyal kuat jika warga PPP masih menginginkan Gubernur Isran Noor memimpin Kaltim untuk periode keduanya pada Pemilu 2024 nanti.
Saya bilang sekali saja sudah cukup. Yang berikutnya, karena Kalimantan Timur menjadi Ibu Kota Nusantara, ini adalah barometer Indonesia. Masa depan Indonesia. Karena itu layak, yang memimpin juga orang Kalimantan Timur. Setuju?” pekik Mardiono disambut jawaban setuju ribuan kader PPP.
“Ada tiga. Kalau presiden, bisa ngga? Wakil presiden bisa ngga? Kalau dua itu belum, ya setidaknya Menteri Dalam Negeri. Karena ibu kota negaranya ada di Kalimantan Timur,” sambung Mardiono, setelah mendapat jawaban “bisa” dari semua pertanyaan yang diajukannya kepada peserta Harlah PPP.
Isran Noor tak bersuara, terlihat hanya tersenyum simpul menyimak rayuan Plt Ketua Umum PPP Mardiono.