
Samarinda, infosatu.co – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti menilai pemberlakuan pelajaran muatan lokal (mulok) pada satuan pendidikan yang ada di Kota Samarinda merupakan literasi dari dunia pendidikan.
Pasalnya dalam dunia pendidikan salah satu yang penting untuk ditanamkan yakni nilai-nilai luhur dan budaya bangsa agar tetap terlestarikan di daerah khususnya di Kaltim.
Hal itu disampaikan Puji sapaan akrabnya usai mengikuti kegiatan launching buku mulok yang diresmikan langusung Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso di Lapangan Kantor Disdikbud Samarinda Jalan Biola, Senin (5/11/2022).
Kata Puji, mulok pada tingkatan PAUD/TK/RA dan SD/MI,memiliki empat bidang studi meliputi, bahasa daerah, kesenian daerah, olahraga tradisional, dan cerita rakyat Kaltim.
Sementara di tingkat SMP/MTS, selain empat bidang tersebut juga ditambah tiga bidang khusus yakni, pendidikan lingkungan hidup, pendidikan anti korupsi, dan pendidikan lalu lintas. Total tujuh bidang.
“Jadi muatan lokal ini membuat literasi dari pendidikan dan budaya ini dimulai dari tingkat PAUD, SD dan SMP,” ungkapnya.
Puji juga menilai penerapan mulok tersebut merupakan wujud nyata dari Peraturan Wali (Perwali) Kota Samarinda Nomor 13 Tahun 2015 tentang Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah.
“Salah satu wujudnya seperti ini. Perwali itu tidak hanya semacam kertas, tapi wujud nyata harus diimplementasikan mulai dari pendidikan usia dini sampai ke tingkat SMP, karena untuk SMA itu kan provinsi,” jelasnya.
Puji juga yakin dengan adanya penerapan pembelajaran mulok tersebut akan berdampak kepada karakter pelajar. Sehingga pelajar tidak jadi tempramental, tidak suka mem-bully dan tidak suka kekerasan.
“Saya kira ini cara Pemkot Samarinda menyelaraskan perkembangan global yang sangat pesat dengan cara mencintai budaya. Harapannya orang tua bisa mendukung agar anak-anak bisa tumbuh menjadi generasi emas ke depannya,” pungkas politikus Partai Demokrat itu.