infosatu.co
DPRD KALTIM

PPN Naik, Tio Berharap Tak Ada Kebocoran

Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono

Samarinda, infosatu.co – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalimantan Timur Ismiati mengatakan, salah satu sumber penerimaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim berasal dari dana transfer.

Dana transfer ke daerah ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang didapatkan pemerintah pusat melalui pajak. Salah satunya, pajak pertambahan nilai (PPN) yang saat ini sedang ramai diperbincangkan di media.

“Saya dengar sejak tanggal 1 April 2022 ini PPN dari 10 persen naik 1 persen menjadi 11 persen. Pemerintah melihat masih ada ruang dan sedikit slot agar bisa dinaikkan,” ungkapnya, Jumat (1/4/2022).

Menurutnya, kenaikan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi berupa pembangunan. Nantinya juga akan balik ke masyarakat lagi.

“PPN kan untuk kesejahteraan masyarakat, nantinya dipungut kemudian disetorkan ke pemerintah pusat melalui kantor KPP Pratama,” jelasnya.

Menanggapi kenaikan ini, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono membenarkan bahwa pajak itu sifatnya memaksa. Menurutnya, pemerintah pusat juga sudah menuturkan alasan kenaikan tersebut.

“Menteri Keuangan Bu Sri Mulyani juga sudah memberikan alasan-alasan mengapa pajak itu dinaikkan, tentu beban negara kita ini luar biasa,” paparnya.

Kalau pun PPN dinaikkan kata Tio, pemerintah diharapkan bisa mengontrol pendapatan pajak yang berhasil dikumpulkan, jangan sampai kemudian terjadi kebocoran-kebocoran anggaran.

“Akhirnya kenaikan ini tidak bisa membuat negara keluar dari sejumlah kesulitan yang dihadapi,” terangnya.

Pria kelahiran Madiun itu menjelaskan bahwa kenaikan ini merupakan rantai proses yang kemudian menimbulkan efek domino. Itu artinya, pasti ada sebab dan akibat.

“Tapi kalau bicara pajak ini untuk membangun, saya rasa benar karena salah satu tujuan adanya pajak yaitu untuk pembangunan. Mungkin untuk percepatan pembangunan lah ya,” katanya.

Tio merasa bahwa kenaikan ini pastinya berat bagi masyarakat termasuk para penguasa. Namun, ia yakin masyarakat Indonesia bisa melewati situasi saat ini.

“Kita pernah melewati krisis moneter yang luar biasa. Maka harapannya dengan keadaan hari ini, kita bisa melewati itu semua,” harapnya.

Related posts

2.586 Jemaah Kaltim Wukuf, Firnadi Serukan Keteladanan Sepulang Haji

Adi Rizki Ramadhan

Firnadi: UMKM Harus Jadi Prioritas Utama RPJMD Kaltim

Adi Rizki Ramadhan

Swasembada Pangan, Ananda: Banyak Lahan Tidur dan Minim Petani Muda di Kaltim

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page