Kendari, infosatu.co – Puncak perayaan ulang tahun ke-2 Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) menghadirkan sosok pemateri yang terbilang sangat berpengaruh dan menginspirasi di Indonesia, tak terkecuali di dunia jurnalistik.
Sosok tersebut adalah Erick Thohir, salah satu pendiri Mahaka Group dan saat ini menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI.
Pria kelahiran Jakarta ini mengatakan bahwa peran media nasional seperti JMSI sangat besar untuk membantu pemerintah mewujudkan transisi menuju energi terbarukan.
Mengapa penting, karena menurut dia media bisa membantu mengubah persepsi pola pikir masyarakat dalam sebuah pemberitaan. Selain itu, tugas media juga fokus pada pendidikan.
“Media ini mendidik persepsi sebuah bangsa, sehingga kita punya kultur dan daya juang yang lebih baik. Oleh sebab itu sosialisasi dan edukasi yang dilakukan media menjadi sangat penting,” ungkapnya pada perayaan HUT JMSI ke-2 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (8/2/2022).
Pria lulusan Universitas Nasional California ini menyatakan keyakinannya terhadap organisasi perusahaan pers dibawah komando Teguh Santosa.
Erick yakin jika media yang tergabung dalam JMSI selalu melakukan check and balance terhadap sebuah pemberitaan. Sehingga, media tidak terjebak dengan hoaks yang akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat.
“Inilah yang penting bagaimana fungsi dari sesama stakeholder, kita semua bertanggung jawab untuk generasi ke depan dan persatuan bangsa. Tentu ketika saya diundang, sebagai mantan di media saya mengapresiasi dan hadir. Terima kasih yang sebesar-besarnya pada rekan media untuk terus cek and balance di era demokrasi ini,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal JMSI Pusat Mahmud Marhaba menjelaskan bahwa tantangan media siber kali ini bukan datang dari sesama media siber.
Akan tetapi menurut dia, tantangan yang sangat dirasakan media siber ini karena terjadinya kompetitor dengan media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan lain sebagainya.
“Ini lah tantangan yang dirasakan oleh media siber. Media sosial menyajikan begitu cepat informasi meski tidak melalui sebuah verifikasi yang matang,” terangnya.
Faktanya, masyarakat sekarang condong pada sebuah pemberitaan yang lebih cepat dan di depan mata. Informasi yang diberikan media sosial benar-benar dinikmati sangat luar biasa oleh masyarakat luas.
“Kalau kita tidak membenahi diri maka berbahaya. Masyarakat akan menerima informasi yang mentah, dan besar kemungkinan untuk penyebaran hoaks pun sangat tinggi,” tegasnya.
Oleh sebab itu, dengan hadirnya JMSI diharapkan dapat membantu perusahaan pers lebih profesional dan menyajikan informasi yang baik untuk masyarakat.
“Tentu bagaimana anggota JMSI mau menjadikan informasi itu betul-berul menarik dan ‘bisa dijual’,” jelasnya.
Tentu saja organisasi perusahaan pers ini juga mendorong agar media yang tergabung dalam JMSI mempunyai wartawan dan editor berkompeten.
“Para wartawan dan editor akan meramu informasi lebih kredible, lebih enak dibaca dan ditonton serta punya nilai jual,” paparnya. (Editor: Dani)