Samarinda, infosatu.co – Tinggal hitungan jam, penggawa Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih bertangan dingin Sin Tae Yong (STY) memulai perjuangan di babak puncak gelaran Piala AFF 2020 Leg 1 melawan sang juara Piala AFF lima kali yakni The War Elephant julukan Timnas Thailand yang berlangsung di Stadion Nasional Singapura, Rabu (29/12/2021) malam ini.
Asnawi Mangkualam dkk siap menatap final keenam AFF dan akan memulai perjuangan merebut gelar perdana turnamen sepak bola Asia Tenggara tersebut. Akankah? apakah ini menjadi kado penutup terindah di penghujung 2021 untuk PSSI dan tentunya 270 juta pasang mata masyarakat Indonesia yang akan menyaksikan pertandingan lewat layar kaca.
Asnawi selaku kapten pun menegaskan kalau para pemain sudah fokus menatap final dan telah melupakan euforia kemenangan di semifinal.
“Kita semua sudah siap jalani partai final dan memberikan kemenangan untuk Garuda,” ungkap mantan pemain PSM Makassar itu yang kini bermain Liga Sepak Bola Korea Selatan tepatnya bersama klub K-League 2 yakni Ansan Greeners di kanal youtube PSSI TV.
Sebagai catatan, partai final kali ini merupakan yang keenam kalinya bagi Indonesia di sepanjang sejarah Piala AFF (2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016). Namun sayangnya dari kelima final itu, skuad Garuda selalu gagal untuk meraih gelar juara. Tentunya, di partai final kali ini, Indonesia diharapkan dapat mengukir sejarah baru. Terlebih, di bawah skenario kepelatihan STY, Timnas Indonesia harus bisa tampil trengginas meladeni perlawanan Thailand.
Diprediksi, kedua tim akan saling sikut-sikutan untuk mengejar banyak gol. Sebab, tidak ada sistem gol tandang di ajang Piala AFF 2020. Timnas Indonesia dikabarkan dalam kondisi fit. Apalagi, Skuad Garuda ‘diuntungkan’ dengan waktu istirahat lebih lama dibanding dengan Thailand. Indonesia menyelesaikan semifinal Leg 2 melawan Singapura pada Sabtu (25/12/2021). Sedangkan Thailand, satu hari setelahnya baru bisa mengunci tiket ke final setelah melewati hadangan Vietnam.
Di leg 1 ini, kesempatan bagus untuk Timnas Indonesia untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya, maklum demi mengamankan skor agregat di dua leg. Untuk itu, Indonesia harus mampu mengeluarkan penampilan terbaiknya mengunci kemenangan.
“Thailand di atas kita sebenarnya, tetapi pasti ada cara bagaimana mengalahkannya,” tutur STY selepas latihan di Lapangan Geylang Singapura dilansir dari laman twitter PSSI.
Ia pun sudah merancang strategi menghadapi Thailand, yakni saat bertahan serta bermain terbuka.
“Fokus kita saat ini pemulihan kondisi fisik para pemain. Kedua bagaimana kita akan menghadapi permainan lawan yang baik, bagaimana kita bertahan dan open play juga untuk melawan Thailand,” tuturnya.
Ditegaskan mantan Manajer Seongnam FC tersebut, kondisi seluruh pemain dalam keadaan baik, kendati demikian Pratama Arhan tak bisa berlaga lantaran mendapat akumulasi kartu.
“Selain Rian (Rahmat Irianto) yang cedera ringan, dan Arhan mendapat akumulasi kartu, kondisi seluruh pemain dalam keadaan baik,” ucapnya.
Thailand boleh dibilang adalah musuh bebuyutan Indonesia. Sayangnya, skuat Garuda lebih banyak kalahnya saat bertemu Thailand di berbagai ajang, termasuk di final Piala AFF 2016. Saat itu, Indonesia menang duluan 2-1 di Stadion Pakansari Bogor sebelum takluk 0-2 di Leg 2 di Rajamangala Stadium.
Final 2021 ini adalah kali keempat Indonesia dan Thailand bertemu di partai puncak. Sudah pasti Indonesia tak mau kehilangan muka dan menjadikan final kali ini sebagai ajang balas dendam.
Mumpung kondisi tim lagi bagus dan kepercayaan diri pemain meningkat, maka kesempatan itu tidak boleh disia-siakan. Thailand memang diunggulkan karena punya kualitas skuat di atas Indonesia, tapi bola itu bundar.
Indonesia membuktikannya ketika mereka tak diunggulkan tapi mampu melaju ke final. Di semifinal, Indonesia menyingkirkan Singapura lewat kemenangan 4-2 di extra time setelah berimbang 1-1 di Leg 1. Tuntaskan Garuda!