infosatu.co
DISKOMINFO KALTIM

Hilirisasi SDA Kaltim Bergerak, Industri Sawit Jadi Lokomotif Pertumbuhan Investasi

Teks: Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih.

Samarinda, infosatu.co – Upaya Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong hilirisasi sumber daya alam kian menunjukkan kemajuan. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (DPPKUKM) Kaltim menilai dorongan industrialisasi berbasis pengolahan terus menguat, terutama ditopang pertumbuhan investasi di sektor kelapa sawit.

Kepala DPPKUKM Kaltim Heni Purwaningsih mengatakan hilirisasi membutuhkan fondasi kuat, salah satunya ketersediaan investasi untuk pembangunan industri pengolahan.

Ia menyebutkan bahwa arus modal, baik dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) mulai meningkat berdasarkan data yang dihimpun DPMPTSP Kaltim.

“Untuk menjalankan hilirisasi, kita perlu investasi yang mampu mendorong terbangunnya industri-industri pengolahan,” katanya Senin, 1 Desember 2025.

Menurut Heni, pergerakan investasi paling menonjol terlihat pada industri berbasis kelapa sawit. Pemantauan DPPKUKM menunjukkan aktivitas pengembangan sawit terus bertumbuh sehingga verifikasi teknis investasi perlu diperkuat untuk memastikan kesesuaiannya dengan rencana pembangunan industri daerah.

“Kami sudah beberapa kali melakukan verifikasi teknis untuk penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” jelasnya.

Ia menambahkan, proses verifikasi untuk PMDN berada di bawah kewenangan provinsi, sementara PMA berada pada ranah pemerintah pusat. Meski begitu, investasi domestik yang menggarap hilirisasi sawit di sejumlah kawasan, termasuk Kariangau dan kabupaten/kota lainnya, terus menunjukkan penambahan.

“Sudah ada beberapa perusahaan yang mulai fokus pada hilirisasi sawit, terutama di kawasan industri Kariangau,” terangnya.

Meski pertumbuhan investasi sawit menunjukkan tren positif, Kaltim masih menghadapi tantangan memperluas hilirisasi ke sektor lain. Heni menegaskan bahwa persoalan lahan menjadi kendala besar karena belum seluruh area memiliki status clean and clear, yang menjadi syarat dasar pembangunan industri baru.

“Kita masih membutuhkan investor tambahan, tetapi lahan harus jelas dan siap untuk industrialisasi,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa hambatan penyediaan lahan berkaitan erat dengan penyelesaian Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai tindak lanjut dari RTRW kabupaten/kota. Sinkronisasi tata ruang inilah yang membuat perluasan hilirisasi di luar sawit belum secepat yang diharapkan.

Kendati masih terdapat sejumlah tantangan, Heni memastikan hilirisasi di sektor kelapa sawit berjalan sesuai arah kebijakan pemerintah daerah.

Pertumbuhan industri sawit menjadi indikator bahwa transformasi ekonomi berbasis pengolahan SDA di Kaltim mulai bergerak dan menghasilkan dampak nyata.

“Perkembangan industri sawit menjadi bukti bahwa agenda hilirisasi sedang berjalan dan mulai menunjukkan hasil,” pungkasnya.

Related posts

Nanda: Hari Bakti PU, Momentum Evaluasi Kinerja untuk Pelayanan Maksimal

Dhita Apriliani

Indeks Gender Merosot, DP3A: Ini Pentingnya Pelibatan Perempuan dalam Pembangunan

Firda

Seno Aji: Penting Sinkronisasi Pekerjaan untuk Hindari Pemborosan Anggaran

Dhita Apriliani

Leave a Comment

You cannot copy content of this page