
Kutim, infosatu.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperluas program pasar murah hingga ke wilayah terpencil guna menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim berupaya memastikan program ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, meskipun beberapa kecamatan masih menghadapi tantangan akses transportasi.
Ahmad Doni Erfiyadi, Pengawas Perdagangan Dalam Negeri Ahli Muda Disperindag Kutim, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperluas jangkauan pasar murah.
“Kami ingin memastikan semua warga Kutim bisa menikmati harga sembako yang terjangkau. Kendala geografis dan transportasi memang ada, tapi kami terus mencari cara untuk mengatasinya,” ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Sejauh ini, sebagian besar kecamatan telah mendapatkan manfaat pasar murah. Namun, tiga wilayah, seperti Sandaran, Long Mesangat, dan Busang, masih sulit dijangkau secara optimal.
Ahmad Doni menjelaskan bahwa jarak yang jauh dan kondisi infrastruktur menjadi tantangan utama.
“Wilayah pesisir seperti Sandaran dan Busang memang membutuhkan perhatian lebih. Kadang biaya transportasi ke lokasi pasar murah hampir sama dengan harga paket sembako, sehingga masyarakat tidak sepenuhnya diuntungkan,” katanya.
Untuk mengatasi kendala ini, Disperindag Kutim berencana melakukan koordinasi intensif dengan Inspektorat Wilayah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Tujuannya adalah mencari alternatif distribusi yang lebih efisien, terutama untuk daerah terpencil.
“Kami sedang memetakan strategi terbaik agar setiap kecamatan bisa mendapatkan program ini tanpa terkecuali,” tambahnya.
Meski menghadapi tantangan, beberapa wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau, seperti Batu Ampar dan Telen, kini sudah tersentuh pasar murah.
“Medannya berat, apalagi saat banjir, tapi kami berhasil menembus wilayah-wilayah tersebut. Ke depan, komitmen kami adalah menjangkau seluruh kecamatan di Kutim,” tuturnya.
Melalui upaya ini, Pemkab Kutim berharap pasar murah tidak hanya menjadi solusi jangka pendek untuk pengendalian inflasi.
Tetapi juga mencerminkan kehadiran pemerintah dalam mendukung kestabilan ekonomi masyarakat hingga pelosok daerah. (Adv)
