
Kutim, infosatu.co – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan perhatian serius terhadap persiapan penilaian Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2025.
Komitmen tersebut mengemuka dalam Rapat Evaluasi dan Persiapan KLA yang berlangsung di ruang rapat utama Bapedda Kutai Timur, Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Senin, 17 November 2025.
Pertemuan ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk menilai kembali kesiapan lintas perangkat daerah, khususnya dalam mendorong percepatan pemenuhan hak anak dan penguatan isu kesetaraan gender yang hingga kini masih menjadi perhatian nasional.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Bapedda Kutim, M. Syaiful, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak ingin program KLA sekadar menjadi kegiatan administratif.
Ia menyampaikan bahwa seluruh perangkat daerah terkait telah diarahkan untuk menjalankan program yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
Menurut Syaiful, kerja kolaboratif menjadi kunci agar target KLA dapat tercapai.
Ia mengingatkan bahwa keterlibatan pemerintah, dunia usaha, hingga masyarakat luas harus berjalan seiring.
Salah satu langkah yang ditekankan adalah peningkatan aktivitas lapangan.
“Kalau kita hanya berkutat di ruang rapat, persoalan yang muncul di masyarakat tidak akan terlihat. Administrasi penting, tapi harus diimbangi dengan kunjungan dan aksi nyata,” ungkapnya dalam rapat tersebut.
Syaiful menambahkan bahwa berbagai isu terkait anak dan gender memerlukan strategi penyelesaian yang realistis, terukur, dan bisa diterima masyarakat.
Ia menilai bahwa pendekatan yang tepat akan menjadi pijakan penting untuk meningkatkan kualitas hidup anak di Kutim.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Bapedda akan memperkuat koordinasi lintas sektor agar setiap langkah perencanaan pembangunan benar-benar mempertimbangkan perspektif ramah anak dan responsif gender.
Ia pun berharap seluruh pihak dapat menjaga komitmen dan konsistensi dalam menjalankan program, sehingga evaluasi penilaian KLA tahun 2025 tidak hanya menghasilkan skor yang baik, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan anak di Kutai Timur. (Adv).
