infosatu.co
Diskominfo Kutim

Kutai Timur Bidik Predikat Kabupaten Layak Anak Nindya 2026

Teks: Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DPPPA Kutim, Rita Winami, S.E., M.M

Kutim, infosatu.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat upaya pemenuhan hak anak sebagai bagian dari komitmen pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Setelah berhasil mempertahankan predikat Madya dalam penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA), kini pemerintah daerah menargetkan kenaikan peringkat ke level Nindya pada tahun 2026.

Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutim, Rita Winami, menyampaikan bahwa evaluasi nasional tahun terakhir menunjukkan Kutim hanya terpaut sekitar 3,1 poin menuju kategori yang lebih tinggi.

Kondisi itu dinilai sebagai peluang besar untuk mencapai target pada penilaian mendatang.

Rita menegaskan bahwa peningkatan peringkat bukan semata mengejar prestasi, melainkan memastikan seluruh anak di Kutim mendapatkan perlindungan menyeluruh.

Ia menyebut lima klaster utama penilaian KLA kini menjadi fokus pembenahan.

“Setiap klaster memiliki peran penting dan saling berkaitan. Ketika indikatornya terpenuhi, pelayanan untuk anak akan semakin optimal,” ujar Rita kepada media ini, Senin, 17 November 2025.

Kelima klaster tersebut mencakup penguatan kelembagaan, peningkatan peran forum anak, pemenuhan layanan kesehatan, akses pendidikan yang layak, hingga jaminan perlindungan khusus dan pemanfaatan waktu luang yang aman bagi anak.

DP3A Kutim juga terus melakukan evaluasi terhadap capaian tahun sebelumnya. Rita menjelaskan bahwa sinergi lintas organisasi perangkat daerah menjadi langkah strategis dalam menutup berbagai kekurangan.

“Program ramah anak tidak dapat dijalankan sendiri. Kolaborasi dengan sektor pendidikan, kesehatan, dan sosial menjadi fondasi utamanya,” terangnya.

Selain memaksimalkan peran pemerintah, DP3A mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan pelaku usaha untuk mendukung berbagai kebijakan ramah anak.

Menurut Rita, keterlibatan publik menjadi penopang keberlanjutan program, terutama pada wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau.

Ia mengakui bahwa beberapa kecamatan pedalaman masih memerlukan pendampingan lebih intensif, namun pemerataan program akan diprioritaskan pada tahun depan.

Rita menilai perkembangan positif mulai terlihat dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu perlindungan anak.

Ia menyebut sekolah, puskesmas, hingga perusahaan mulai menerapkan prinsip layanan yang lebih ramah anak.

“Kesadaran publik meningkat cukup signifikan, dan ini menjadi modal besar bagi Kutim untuk melangkah ke level berikutnya,” ungkapnya. (Adv).

Related posts

Bappeda Kutim Dorong Kolaborasi untuk Penyempurnaan Program KLA 2025

Martinus

Kutim Angkat Kembali Jejak Penyebaran Islam Lewat Pameran Sejarah

Martinus

Pemkab Kutim Gelar Evaluasi RAD dan Persiapan KLA

Martinus

Leave a Comment

You cannot copy content of this page