infosatu.co
Diskominfo Kutim

Rencana Wisata Air Terjun, Masuk Kajian Desa Swarga Bara Kutai Timur

Teks: Kepala Desa Swarga Bara, Wahyuddin Usman

Kutim, infosatu.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Swarga Bara di Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim) Kalimantan Timur (Kaltim) mulai menyoroti peluang pengembangan sektor pariwisata di wilayahnya.

Rencana ini mencuat setelah sejumlah titik yang memiliki daya tarik alam, terutama air terjun di kawasan seberang Sungai Sangatta, dinilai berpotensi menjadi destinasi baru bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.

Kepala Desa Swarga Bara, Wahyuddin Usman, menyampaikan bahwa peluang tersebut terbuka lebar, namun masih membutuhkan langkah persiapan yang matang sebelum dapat digarap.

Wahyuddin menjelaskan bahwa wilayah yang dimaksud berada di area yang belum sepenuhnya terjangkau dan memerlukan penataan agar aman bagi pengunjung.

“Kita punya potensi wisata air terjun nanti kita akan mencoba koordinasi sebab tata letaknya ada di seberang Sungai Sangatta,” ujarnya, Kamis, 13 November 2025.

Menurutnya, sebelum rencana pembukaan kawasan dilakukan, pemerintah desa perlu memastikan aksesibilitas dan status lahan agar tidak menimbulkan persoalan hukum maupun lingkungan pada masa mendatang.

Selain faktor akses, pemerintah desa juga mengkaji aspek keselamatan dan keberlanjutan lingkungan.

Lokasi air terjun yang berada di area perbukitan serta berdekatan dengan hutan membuat pihak desa harus mempertimbangkan dampak ekologis jika dilakukan pembukaan jalur wisata.

Wahyuddin menegaskan bahwa desa tidak ingin terburu-buru mengambil langkah yang justru berpotensi merusak alam atau mengganggu kawasan yang dilindungi.

Ia menambahkan bahwa proses kajian harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah kecamatan, dinas pariwisata, hingga instansi yang mengelola tata ruang.

Menurutnya, tanpa rekomendasi yang jelas, rencana tersebut sulit direalisasikan.

“Perlu kajian khusus terkait dengan lokasi tersebut, apa kah boleh kita masuk ke dalam untuk membuka potensi wisata tersebut,” kata Wahyuddin.

Dalam beberapa tahun terakhir, Sangatta Utara memang tengah mengembangkan sektor pariwisata berbasis alam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi warga.

Sejumlah desa sudah mulai memetakan potensi masing-masing, baik berupa hutan, sungai, maupun panorama alam yang masih jarang tersentuh.

Swarga Bara menjadi salah satu wilayah yang disebut memiliki peluang besar karena letaknya strategis dan dekat dengan pusat kecamatan.

Meski demikian, pemerintah desa menyadari bahwa pengembangan wisata tidak sekadar membuka lokasi dan membangun fasilitas sederhana.

Perlu perencanaan terpadu agar destinasi yang dibangun tidak berhenti sebagai proyek satu musim, melainkan dapat berkembang dan memberi dampak ekonomi jangka panjang.

Langkah awal berupa kajian teknis dan administratif menjadi hal wajib sebelum ide tersebut naik pada tahap penyusunan konsep wisata.

Wahyuddin menilai bahwa masukan masyarakat juga penting untuk menentukan arah pengembangan kawasan.

Menurutnya, keberadaan wisata baru harus membawa manfaat bagi warga sekitar, baik dari sisi ekonomi maupun keterlibatan dalam pengelolaan.

Ia berharap rencana ini dapat memberikan arah baru bagi desa, namun tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Pemerintah desa berencana melakukan penjajakan lapangan lebih lanjut dalam waktu dekat.

Setelah proses pemetaan selesai, hasil kajian akan disampaikan kepada pihak terkait untuk mendapat izin dan dukungan. Hingga kini, desa masih menunggu arahan lanjutan mengenai status kawasan air terjun tersebut.

Wahyuddin berharap langkah awal ini bisa menjadi titik tolak bagi terciptanya destinasi wisata baru di Kutai Timur.

Namun, seluruh proses akan ditempuh sesuai prosedur sembari memastikan bahwa alam yang menjadi daya tarik utama tetap terlindungi. (Adv).

Related posts

Berangkatkan 59 Atlet ke Porseni Kaltim 2025, Ardiansyah: Tetap Optimis

Martinus

Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta Dibangun, Bupati Kutim Pimpin Peletakan Batu

Martinus

Desa Swarga Bara Siapkan UMKM untuk Dukung Wisata Sungai Sangatta

Martinus

Leave a Comment

You cannot copy content of this page