infosatu.co
DISKOMINFO KALTIM

6 Daerah di Kaltim Capai Eliminasi Malaria, 5 Wilayah Masih Berjuang di Zona Hutan

Teks: Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin.

Samarinda, infosatu.co – Upaya Kalimantan Timur (Kaltim) menuju eliminasi malaria terus menunjukkan kemajuan. Dari sepuluh kabupaten/kota, enam di antaranya telah berhasil mencapai status bebas malaria.

Namun, masih ada empat daerah yang berproses, yakni Kabupaten Paser, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Berau, serta wilayah sekitar Penajam Paser Utara (PPU) yang masih memiliki tingkat infeksi cukup tinggi.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin. Ia mengatakan, kriteria daerah yang dapat dinyatakan eliminasi malaria cukup ketat.

Salah satunya adalah tingkat infeksi parasit tahunan atau Annual Parasite Infection (API) tidak boleh lebih dari 1 persen. Artinya, hanya satu dari seratus penduduk yang boleh terinfeksi malaria dalam satu tahun.

“Kalau jumlah penduduk 100 ribu, maka kasus malaria tidak boleh melebihi seribu orang. Jika lebih dari itu, daerah masih dikategorikan endemik,” jelas pria yang sering disapa Jaya pada Senin, 10 November 2025.

Selain angka API, faktor lain yang menentukan adalah infeksi endogenus yakni penularan dari penduduk lokal ke penduduk lokal.

“Kalau tertularnya dari pendatang luar daerah seperti dari Papua atau NTT itu tidak masalah. Tapi kalau antar penduduk lokal saling menularkan itu tidak boleh ada sama sekali,” terangnya.

Jaya menyebut, daerah dengan kasus tertinggi saat ini adalah Paser dan Berau. Tingginya angka kasus di kedua wilayah itu berkaitan dengan aktivitas perambahan hutan dan pembukaan lahan di sekitar sungai yang menjadi habitat nyamuk penyebab malaria.

“Nyamuk malaria adalah nyamuk hutan. Mereka menggigit pekerja atau masyarakat yang beraktivitas di kawasan hutan, dalam tubuh nyamuk terdapat parasit Plasmodium yang menyebabkan penyakit ini,” terangnya.

Meski angka kematian akibat malaria relatif kecil dibandingkan DBD atau TBC, Dinkes Kaltim menegaskan pencegahan tetap menjadi fokus utama.

“Untuk itu pemerintah daerah terus memperkuat layanan kesehatan di titik-titik rawan penularan terutama di sekitar area hutan dan pesisir,” pungkasnya.

Related posts

Harapan Baru, Rumah Sakit Terapung Layani Daerah Terpencil Kaltim

Emmy Haryanti

Kaltim Dinobatkan Sebagai Provinsi dengan Intervensi Spesifik Stunting Terbaik Regional II

Rizki

Dana Pendidikan Gratispol Rp44,15 Miliar Akhirnya Cair untuk Tujuh PTN di Kaltim

Rizki

Leave a Comment

You cannot copy content of this page