
Kukar, infosatu.co – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masa khidmat 2025–2030 resmi dilantik dalam sebuah seremoni khidmat di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, Rabu malam, 22 Oktober 2025.
Prosesi pelantikan dilakukan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Timur (Kaltim), KH. Muhammad Ali Cholil Rois, melalui pembacaan Surat Keputusan dan pengambilan sumpah jabatan para pengurus baru yang akan mengemban amanah organisasi lima tahun ke depan.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kukar, KH. Muhammad Askin, menegaskan komitmen untuk memperkuat struktur organisasi hingga ke tingkat akar rumput.
“Alhamdulillah, hingga saat ini telah terbentuk 18 Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU). Pada tahun pertama periode ini, kami bersama jajaran juga telah menyelesaikan pembentukan MWCNU Kembang Janggut dan Kota Bangun. Ini adalah bagian dari amanah konfercab yang harus kami tuntaskan,” ujarnya.
Ia menambahkan, perjuangan membesarkan NU di wilayah Kutai Kartanegara tidaklah mudah mengingat kondisi geografis yang luas dan tantangan akses di sejumlah wilayah pedalaman.
“Roh jihad dalam berkhidmat harus kita kuatkan bersama. Dengan kesungguhan, keikhlasan, dan niat ibadah dalam menjalankan amanah organisasi, insya Allah keberkahan akan Allah turunkan untuk kita semua,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri, yang turut hadir dalam acara itu, menyampaikan apresiasi atas kiprah Nahdlatul Ulama sebagai mitra strategis pemerintah daerah.
Ia menilai NU telah lama menjadi kekuatan besar yang membawa kesejukan, persatuan, serta nilai-nilai keagamaan yang menuntun kehidupan umat.
“NU adalah kekuatan besar umat dan bangsa. Kehadiran NU selalu membawa kesejukan, persatuan, dan nilai-nilai keagamaan yang menuntun umat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Aulia mengumumkan dukungan konkret pemerintah daerah untuk memperkuat gerak organisasi NU dengan memberikan satu lapak bagi PCNU di Pasar Baru Tenggarong yang akan difungsikan sebagai pusat aktivitas ekonomi keumatan dan operasional organisasi kaum Nahdliyyin, sebutan bagi warga NU.
“Ini bagian dari dukungan kami, agar NU bisa terus menggerakkan kegiatan sosial keagamaan di daerah,” katanya.
Lebih lanjut, Aulia menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam melanjutkan program pemberdayaan umat berbasis keagamaan.
Ia menyebut, pemerintah akan terus menjalankan safari subuh bersama organisasi keagamaan guna memperkuat persatuan masyarakat.
“Kami terus menjalankan safari subuh bersama ormas-ormas keagamaan untuk memperkuat persatuan masyarakat,” katanya.
“Program bantuan pesantren dan rumah ibadah tetap berlanjut. Beasiswa bagi para penghafal Al-Qur’an dan penghargaan umrah untuk guru ngaji serta marbot masjid juga tetap kita jalankan,” tuturnya.
Pelantikan PCNU Kukar masa khidmat 2025–2030 ini menandai langkah baru Nahdlatul Ulama di tingkat kabupaten dalam memperkokoh peran sosial-keagamaan dan memperluas pengabdian di tengah masyarakat.
Dukungan pemerintah daerah diharapkan menjadi modal sinergi untuk memperkuat nilai-nilai keislaman yang moderat serta membangun kemandirian ekonomi umat di Kutai Kartanegara.
Acara pelantikan tersebut dihadiri jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PWNU Kalimantan Timur, serta unsur Syuriyah dan Tanfidziyah PCNU Kukar.
Hadir pula Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) se-Kaltim, beserta badan otonom NU seperti Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU-IPPNU, ISNU, dan berbagai lembaga ke-NU-an lainnya.
Turut menyaksikan sejumlah tokoh daerah, di antaranya anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kutai Kartanegara, pihak Pengadilan Agama Tenggarong, organisasi masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.