Samarinda, infosatu.co – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) dalam menertibkan parkir liar, kini dengan memanfaatkan teknologi.
Caranya ada kamera Closed-Circuit Television (CCTV) yang terhubung dengan pengeras suara, mulai digunakan sebagai sarana menegur pengendara nakal tanpa harus menunggu kehadiran petugas di lapangan.
Meski begitu, sistem ini masih terbatas penggunaannya. Dari total 41 simpang yang telah dipasangi kamera, hanya 21 titik yang memiliki perangkat lengkap, dan baru lima titik yang benar-benar aktif difungsikan.
“Di hampir semua simpangan sudah terpasang, tapi yang beroperasi penuh baru lima. Banyak kendala teknis di lapangan misalnya kabel terputus karena pengerjaan drainase,” terang Kepala Seksi Prasarana Jalan Dishub Kota Samarinda, Rinjani Kusuma.
Lima lokasi yang aktif saat ini berada di Simpang Darjad Jalan Abul Hasan, simpang Kelurahan Air Putih, simpang Bankaltimtara Jalan Awang Long, depan SMP 2 Jalan Ahmad Dahlan, dan Jalan Cermai.
Selain Dishub, pemantauan kamera juga dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda.
Hanya saja, Diskominfo sebatas memonitor tanpa kewenangan untuk memberikan teguran langsung.
Rinjani menjelaskan, fokus utama penerapan CCTV bersuara memang di kawasan simpang jalan. Pasalnya, masih banyak pengendara yang memarkirkan kendaraannya di area tersebut, padahal persimpangan bukanlah tempat parkir. Kondisi itu sering menjadi biang kemacetan.
Tak hanya parkir liar, sistem ini juga difungsikan untuk mengawasi pelanggaran lalu lintas lainnya, seperti pengendara motor yang tidak mengenakan helm.
Ke depan, Dishub berencana memperluas pemasangan perangkat serupa hingga ke area parkir berlangganan. Dengan begitu, pengawasan bisa lebih ketat dan penertiban berlangsung efektif.
“Nantinya di titik parkir berlangganan juga akan dipasang perangkat ini, sehingga pengawasan lebih maksimal,” tambahnya.
Meski baru sebagian titik yang aktif, keberadaan pengeras suara dinilai sudah memberi efek jera. Pengendara yang ditegur umumnya langsung memindahkan kendaraan, sehingga potensi kemacetan bisa ditekan.
“Walaupun belum semua berfungsi, minimal manfaatnya sudah terasa,” pungkasnya.