Bontang, infosatu.co – Malam ketiga Festival UMKM Berbenah 2025 terus dipadati masyarakat Kota Taman, Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa, 9 September 2025.

Hal ini pun memberikan angin segar kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meraup keuntungan.
Festival yang diusung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) melibatkan ratusan UMKM.
Selama festival berlangsung, tidak sedikit dari pedagang mendapatkan imbas positif dari pagelaran kuliner yang di helat di Lapangan MTQ Lang-Lang.
Nilam, pelaku usaha minuman Susu Setia Tanjung Laut mengatakan, ia bersyukur event ini hadir di Kota Bontang. Bukan hanya sebagai wadah untuk sekedar menghibur, tapi menjadi tempat penghasilan bagi usaha yang dia geluti.
Walaupun banyak jenis minuman lain, tidak sedikit pengunjung berbondong menyambangi tenant yang berlokasi tepat di sisi kanan gate masuk itu.
Nilam mengungkapkan ratusan gelas habis setiap hari. Penghasilan yang didapat capai Rp 1,5 juta rupiah tiap harinya.
Ia juga menyebutkan di tengah menjamurnya jenis minuman gerobakan, menjadi salah satu tantangan bagi dirinya untuk bisa mempertahankan minat beli masyarakat terhadap produknya.
Sehingga event ini menjadi salah satu alternatif untuk mendatangkan para pembeli.
“Semoga terus berkelanjutan, dan bisa memberdayakan kami para pelaku UMKM,” kata Nilam.
Selain itu, ia berharap acara besar yang melibatkan banyak para pelaku UMKM kedepannya bisa terdata lebih baik, untuk menghindari pelaku usaha yang membuka lebih dari satu tenant, karena semua pelaku UMKM punya kesempatan yang sama untuk berjualan di event ini.
“Kalau bisa dikasih pembatas kalau satu tenant itu ditempati 2 produk, supaya lebih kondusif. Diluar dari itu, saya sangat mengapresiasi acara dari pemerintah, memberikan ruang kepada kami untuk terus berusaha,” ucapnya.
Selian itu Isna, pelaku usaha UMKM lainnya, mengaku berhasil meraih omzet Rp 2 juta hanya dalam dua hari. Menu kopi racikannya menjadi favorit pengunjung, terutama pada sore hingga malam hari.
“Alhamdulillah, kopi cepat habis. Jelang magrib sampai tutup selalu ramai,” pungkas Isna.