
Samarinda, infosatu.co – Kebijakan pemerintah pusat memangkas Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dalam RAPBN 2026, dipastikan membawa dampak besar bagi daerah.
Pasalnya, alokasi TKDD tahun depan hanya sebesar Rp650 triliun, turun jauh dibanding realisasi APBN 2025 yang mencapai Rp919 triliun.
Dampak tersebut ditanggapi oleh Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Abdul Rohim.
Dia menegaskan pemangkasan anggaran itu menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk tidak terus-menerus bergantung pada dana transfer pusat.
“Kalau ketergantungan pada transfer pusat sampai 80–90 persen begitu ada pemotongan pasti langsung terasa dampaknya. Itu yang harus diantisipasi,” ucapnya.
Menurut Rohim, Samarinda masih berada pada kondisi cukup stabil karena pendapatan asli daerah (PAD) menunjukkan tren positif.
Meski belum mencapai target ideal 40 persen dari APBD, capaian PAD dinilai mampu menutup potensi kekurangan akibat pengurangan dana pusat.
“Target PAD yang sudah disepakati TAPD dan Banggar pada 2026 sebesar Rp1,2 triliun. Dengan capaian PAD yang cukup bagus, Samarinda masih bisa menyesuaikan meskipun dana transfer dari pusat dipangkas,” jelasnya.
Politisi yang juga duduk di Komisi III DPRD Samarinda ini menekankan, strategi efisiensi anggaran di tingkat daerah harus diarahkan agar sejalan dengan RPJMD dan RKPD.
Kedua dokumen tersebut berorientasi pada akselerasi pertumbuhan ekonomi, sehingga belanja daerah perlu difokuskan pada program-program yang benar-benar berdampak terhadap penguatan ekonomi lokal.
“Kalau sektor ekonomi daerah kuat, PAD otomatis ikut meningkat. Dengan begitu, kalau ada efisiensi atau rasionalisasi dari pusat, Samarinda tidak terlalu terguncang,” tegasnya.
Rohim menilai, langkah paling realistis yang harus diambil pemerintah daerah adalah mengoptimalkan sumber daya lokal dan memastikan program prioritas tetap berjalan meski anggaran terbatas.
“Intinya, penguatan ekonomi daerah harus terus dijalankan agar Samarinda tidak rentan terhadap perubahan kebijakan pusat,” pungkasnya.