
Samarinda, infosatu.co – DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) menilai keberadaan guru ngaji memiliki peran fundamental dalam membangun karakter dan moral generasi muda.
Pandangan tersebut disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Guntur, saat menanggapi program “Terima Kaseh Guru Ngaji Ku” yang digagas Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Menurutnya, program yang memberikan insentif bagi guru ngaji, imam, khatib, dan marbut itu bukan hanya bentuk dukungan materiil, tetapi juga penghormatan atas jasa mereka membina kehidupan spiritual masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi kebijakan ini. Ini bukan semata soal insentif, melainkan pengakuan atas peran vital para tokoh agama dalam membentuk karakter masyarakat, khususnya generasi muda,” ujar Guntur, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Ia menilai perhatian terhadap pendidik agama selama ini cenderung minim, padahal kontribusi mereka sangat besar terhadap kesuksesan peserta didik di bidang keagamaan.
“Perhatian masyarakat biasanya tertuju pada latar belakang keluarga. Jarang sekali ada yang menanyakan siapa guru ngaji yang membimbing mereka hingga mencapai prestasi tersebut,” tuturnya.
Guntur menyambut baik adanya fasilitas umrah gratis bagi guru ngaji terpilih pada program tersebut sebagai bentuk penghargaan nyata dari pemerintah daerah.
Ia juga menegaskan pentingnya keberlanjutan Gerakan Etam Mengaji Al-Qur’an (GEMA) yang dinilainya efektif membudayakan tradisi belajar Al-Qur’an di tengah masyarakat.
“Keseimbangan antara pembangunan fisik dan pembinaan spiritual harus senantiasa dijaga. Pendekatan religius semacam ini justru memperkuat visi pembangunan manusia yang tidak hanya produktif dan modern, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan,” jelas politisi asal daerah pemilihan Kukar itu.
Ia berharap di bawah kepemimpinan Bupati Aulia Rahman Basari dan Wakil Bupati Rendi Solihin, kebijakan yang menguatkan kehidupan beragama dapat terus dikembangkan demi terciptanya masyarakat Kukar yang sejahtera lahir dan batin.
“Melalui program seperti ini, arah pembangunan di Kukar dapat benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, khususnya dalam memperkuat nilai keimanan dan meningkatkan kesejahteraan sosial,” pungkasnya.