
Samarinda, infosatu.co – Program Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) yang digagas untuk memperkuat mitigasi bencana di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai berjalan tanpa arah.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Muhammad Andriansyah mengungkapkan relawan Katana yang telah dibentuk pemerintah nyaris tidak difungsikan secara maksimal.
“Relawan Katana hanya ada di atas SK saja, tapi tidak dilengkapi peralatan maupun pelatihan. Dibentuk, tapi dibiarkan,” tegasnya.
Menurutnya, kondisi ini memprihatinkan mengingat Samarinda kerap dilanda bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
Seharusnya, keberadaan relawan Katana bisa menjadi garda terdepan penanganan darurat.
Namun, tanpa fasilitas dan pembekalan, peran mereka hanya sebatas formalitas.
“Bagaimana mereka mau bergerak kalau tidak ada perlengkapan dan pelatihan? Ini bentuk kelalaian dalam sistem mitigasi,” ujarnya.
Aan menilai pemerintah kota seharusnya serius mempersiapkan sistem tanggap darurat berbasis komunitas.
Katanya, seringnya bencana terjadi mestinya menjadi peringatan keras agar relawan benar-benar dipersiapkan.
“Jangan cuma dibentuk untuk formalitas. Pemerintah harus beri pelatihan dan perlengkapan agar mereka siap menghadapi situasi apapun,” pungkasnya.