infosatu.co
DPRD KALTIM

Agus Aras: Timpang, Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Kutim

Teks: Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agus Aras.

Balikpapan, infosatu.co — Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Agus Aras menyoroti tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang dinilai belum sebanding dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Hal itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Hotel Novotel Balikpapan pada Jumat, 11 Juli 2025.

Ia mendorong agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk mengambil langkah lebih konkret dalam menurunkan angka kemiskinan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2024, tercatat sekitar 37 ribu warga Kutim masuk kategori miskin atau sekitar 8,81 persen dari total penduduk.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di angka 8,57 persen.

Menurut Agus Aras, salah satu penyebab utama kondisi ini adalah tingginya jumlah pendatang yang masuk ke wilayah Kutim tanpa perencanaan kehidupan yang matang.

“Biasanya masyarakat itu datang ke suatu daerah, datang jadi enggan membawa diri saja toh,” ungkapnya.

Namun di sisi lain, ia melihat potensi ekonomi Kutim justru cukup menjanjikan.

Hal ini membuat wilayah tersebut menjadi magnet bagi banyak orang yang ingin mencari peluang kerja atau penghidupan lebih baik.

“Kalau kita lihat hari ini pertumbuhan ekonomi di Kutai Timur sebenarnya baik saja. Cuma memang di sana itu tingkat perkembangan penduduk yang sangat tinggi. Karena memang di sana banyak sektor-sektor ekonomi yang menjanjikan,” paparnya.

Agus Aras, yang merupakan legislator dari daerah pemilihan Kutim, menegaskan perlunya langkah terpadu dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.

Ia berharap ada sinergi kebijakan yang lebih efektif dalam menanggulangi kemiskinan secara struktural.

“Meskipun ekonomi tumbuh, tapi kalau tidak dibarengi dengan distribusi kesejahteraan yang merata, angka kemiskinan akan tetap tinggi,” tuturnya.

Ia juga berharap dorongan dari Komisi IV DPRD Kaltim diharapkan mampu memantik evaluasi terhadap program-program pengentasan kemiskinan yang selama ini berjalan.

“Agar lebih tepat sasaran dan berkelanjutan, khususnya di wilayah dengan tekanan demografis tinggi seperti Kutim,” tutupnya.

Related posts

Jahidin: Wartawan Bagian Tak Terpisahkan dari Tugas DPRD Awasi Aset Daerah

adinda

Jahidin: Bongkar Bangunan Liar di Aset Daerah, Nilai Kelalaian Sudah Puluhan Tahun

adinda

Fadly Imawan Minta Pemerintah Beri Afirmasi Pendidikan di Wilayah Tertinggal

adinda

Leave a Comment

You cannot copy content of this page