
Samarinda, infosatu.co – Pemanfaatan sektor alat berat sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dinilai belum optimal.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Guntur pada Senin, 2 Juni 2025.
Menurutnya, aktivitas tambang dan pembangunan infrastruktur di Kaltim sangat bergantung pada penggunaan alat berat.
“Di Komisi II, kami tentu mendukung semua langkah untuk meningkatkan PAD dari sektor-sektor yang sah,” katanya.
“Salah satunya ya dari alat berat ini, yang sebetulnya punya potensi besar tapi belum tergarap dengan maksimal,” tuturnya.
Selain itu juga dia menilai lemahnya sistem pengawasan terhadap pajak alat berat menjadi salah satu penyebab minimnya kontribusi sektor ini terhadap kas daerah.
Banyak perusahaan yang menurutnya belum tertib dalam menyetorkan kewajiban pajaknya.
“Kita lihat masih banyak kebocoran. Perusahaan ada yang tidak lapor, bahkan tidak membayar pajak sebagaimana mestinya. Ini harus jadi perhatian serius,” jelasnya.
Ke depan, Guntur menegaskan pentingnya sinergi antara DPRD dan perangkat daerah, terutama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), untuk memperkuat basis data dan pengawasan.
“Langkah konkret harus segera diambil agar potensi PAD dari alat berat tidak terus terbuang. Penguatan pengawasan dan pendataan akan jadi prioritas,” tegasnya.
Guntur juga menekankan bahwa peningkatan PAD sangat penting bagi pembiayaan berbagai program pembangunan.
Menurutnya, jika pendapatan dari sektor ini bisa digali lebih dalam, maka pemerintah daerah akan lebih leluasa dalam menjalankan kebijakan yang pro-rakyat.
“Pembangunan butuh dana. Kalau pengelolaan pajak alat berat ini ditata lebih baik, maka kita bisa memperkuat kemandirian fiskal daerah,” tambahnya.
Ia pun mendorong agar proses pengelolaan pajak dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Kolaborasi antara eksekutif dan legislatif disebutnya sebagai kunci keberhasilan dalam memaksimalkan potensi yang ada.
“Komisi II akan terus memantau dan mengawal agar semua potensi yang legal untuk PAD tidak hanya di atas kertas, tapi betul-betul memberi dampak nyata,” pungkasnya (Adv).