Kutai Kartanegara, infosatu.co – Wakil Gubernur Hadi Mulyadi menyerahkan santunan sebesar Rp 2 juta kepada anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19 di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar).
Ada sekitar 20 anak yang menerima santunan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim ini di Pendopo Rujab Bupati Kukar, Kamis (2/9/2021).
Menyantuni anak yatim, piatu dan yatim piatu kata mantan legislator Senayan itu, merupakan tanggung jawab bersama baik Pemprov Kaltim, Pemkab Kukar maupun kabupaten/kota lainnya.
“Tugas kita sebagai pemerintah wajib menyantuni meraka,” ucap Hadi.
Saat ini, pemerintah daerah terus menyalurkan kepeduliannya melalui berbagai macam bantuan untuk meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19.
Kepedulian itu pun ditunjukkan melalui beberapa kebijakan untuk masyarakat dan anak-anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal terpapar Covid-19.
Salah satu kebijakan yang dikeluarkan Pemprov yakni bersifat jangka pendek, menengah dan panjang.
Jangka pendek berupa santunan Rp 2 juta. Kemudian jangka menengah berupa pembinaan anak-anak yatim piatu di penampungan dan panti asuhan sosial. Mereka mendapatkan biaya pendidikan yang ditanggung Pemprov Kaltim hingga SMA.
Tanggung jawab Pemprov Kaltim untuk jangka panjangnya yaitu dengan memberikan pendidikan selanjutnya ke perguruan tinggi.
“Kebijakan ini merupakan sebuah keputusan yang dilaksanakan dengan segala upaya, tetapi tetap dengan ketulusan dan keikhlasan,” tegasnya.
Hadi pun berharap agar yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 bisa bersabar dan ikhlas menerima takdir Tuhan. Lebih baik doakan kedua orang tua agar mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
“Bagi yang ditinggalkan, kita doakan mereka menjadi orang-orang yang sukses dan itu semua menjadi tanggung jawab kita semua,” katanya.
Sementara itu, Sekda Kukar Sunggono pun mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemprov Kaltim atas perhatian serta kepedulian yang diberikan kepada masyarakat Kukar.
Sunggono sangat berterima kasih karena provinsi telah memberikan santunan kepada anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.
“Kita sangat memahami bahwa santunan yang diberikan tentunya tidak serta merta menghapus kesedihan mereka. Namun, kita berharap paling tidak menjadi sapu tangan untuk mengusap air mata mereka serta membantu meringankan beban kebutuhan hidup dalam menjalani masa depan yang mereka dambakan,” harapnya. (editor: irfan)