Bontang, infosatu.co – Pembangunan masjid terapung yang berlokasi di antara Pelabuhan Loktuan dan Kampung Selambai diproyeksikan selesai akhir 2021.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bontang Tavip Nugroho.
“Untuk tahapan ketiga finishing ini persentasenya sudah 20 persen, saya optimis di akhir tahun bisa selesai dan di awal 2022 sudah bisa digunakan,” ungkapnya saat melakukan peninjauan lokasi pembangunan masjid terapung bersama Komisi III DPRD Bontang, Kamis (2/9/2021).
Ditegaskan Tavip, meskipun pembangunan masjid terapung sempat mandek namun bisa dilanjutkan kembali dengan menggunakan APBD Bontang sebesar Rp 10,3 miliar.
“Akhir tahun 2020 kemarin sempat terhenti sementara dan dilanjutkan kembali di pertengahan 2021 dengan APBD,” jelasnya.
Ia menambahkan pengerjaan halaman parkir dan landscape masjid belum bisa dikerjakan tahun ini lantaran keterbatasan anggaran. Pihaknya pun bakal mengajukan Rp 7 miliar dana tambahan untuk mengerjakan landscape masjid dan halaman parkir di dalam pembahasan anggaran murni 2022.
“Kalau halaman parkir dan landscape masjid tidak termasuk dalam 20 persen tahapan finishing. Pengerjaannya beda dan anggarannya baru akan kami masukkan di anggaran murni 2022,” urainya.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Bontang Faisal meminta agar di luar bangunan masjid terapung tepatnya di pinggir laut diberikan pembatas guna melindungi masjid terapung dari tabrakan kapal ketika angin kencang.
“Berkaca dari kejadian di Pujasera Selambai kemarin akibat angin kencang, kapal yang mau berlabuh tidak bisa dikendalikan yang akhirnya menyenggol beberapa bangunan,” sarannya. (editor: irfan)