Cilacap, infosatu.co – Usaha budidaya kelinci untuk peliharaan di rumah bila ditekuni akan mendapatkan penghasilan yang menjanjikan. Hal ini seperti dilakoni oleh Khoerun warga Dusun Kaliyasa RT 06 Desa Ujungmanik Kecamatan Kawungaten.

Diceritakan Khoerun, awalnya hanya memelihara tiga ekor kelinci jenis lokal rambon, dan memulai budidaya tahun 2009, karena dari tiga ekor tersebut beranak-pinak (keturunan).
“Yang utama dalam perawatan budidaya kelinci adalah kebersihan kandang, minuman, serta pakan yang bernutrisi,. Karena semua itu menyangkut kesehatan dari kelinci tersebut. Kalau pakan kurang sehat berdampak pada kelinci mengalami diare, jika kandang kotor kurang bersih dapat berakibat kelinci gatal-gatal,” ucapnya.
Menurutnya, perawatan ekstra dibutuhkan saat kelinci hamil dan menyusui, terutama saat hamil karena hitungan perkiraan lahir (HPL) biasanya tidak tepat, bisa sebelum atau sesudah HPL.

“Untuk kelinci dari mulai hamil dan melahirkan itu hanya satu bulan, perawatan ekstra lain yaitu saat kelinci menyusui karena dibutuhkan ekstra pakan dan air minum,” terang Khoerun ketika ditemui infosatu.co, Selasa (24/8/2021).
Selain dedaunan segar, lanjut Khoerun, makanan kelinci yaitu rumput yang sudah dicacah dicampur ampas tahu diberi garam sedikit untuk tambahan nafsu makan.
Beberapa jenis kelinci yang sekarang dibudidaya Khoerun seperti lokal rambon, rex, new zealand, flame dan anggora. Kisaran harga masing-masing per ekor untuk lokal Rp 100 ribu rupiah, Rp 300 ribu untuk jenis new zealand, jenis anggora Rp 400 ribu, serta rex kisaran Rp 350 ribu.
“Adanya pandemi, untuk pemasaran kelincinya, saya melalui media sosial (medsos). Menurut saya medsos, dirasa sangat bagus dan membantu dalam pemasaran usaha seseorang. Untuk konsumennya beberapa kabupaten tetangga, serta kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan lainnya,” beber Khoerun.
Selain menjual kelinci, dirinya juga menjual urine dari kelinci tersebut, menurutnya urine kelinci bisa sebagai pupuk organik untuk persawahan, kebun buah atau tanaman hias.
“Urine kelinci juga saya jual per botol ukuran setengah liter seharga Rp 5.000. Untuk isi satu liter saya jual Rp 10 ribu. Ini juga turut membantu petani di saat kelangkaan pupuk urea atau mahalnya harga pupuk,” pungkasnya.(editor: irfan)