Balikpapan, infosatu.co – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa meninjau Latihan Bersama (Latma) Garuda Shield 15/2021 yang dipusatkan di Amburawang Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis (12/8/2021).

Dalam kunjungan ke Latma, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa didampingi Ibu Hetty Andika Perkasa dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto beserta istri.
Untuk diketahui, Kasad sudah ketiga kalinya meninjau Latma Garuda Shield 15/2021. Pertama, Kasad menghadiri di Baturaja Sumatera Utara (Sumut) sekaligus membuka agenda Latma. Kedua di Tanjung Makalisung Sulawesi Utara (Sulut) dan yang ketiga di Amburawang Kaltim.
Dalam kesempatan itu, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan bahwa intinya para prajurit melaksanakan gladi lapangan atau training exercises. Materinya adalah ofensif (serangan) hubungan kompi kemudian ada gangguan atau hambatan apakah itu ada ranjau yang dibuat. Selanjutnya khusus sendiri dan berturut-turut seperti itu sampai dengan sasaran terakhir.

“Mekanisme latihan di sini untuk pertama kalinya dilakukan di Angkatan Darat (AD) yaitu menggunakan dua pihak pasukan. Biasanya kan hanya satu pasukan yang berlatih apa itu beda Kompi dan Batalyon. Biasanya lawannya statis. Hanya sekarang di tiga lokasi Baturaja, Makalisung dan Amburawang”.
“Kemudian, kita dihadapkan dua pasukan, walaupun pasukan lawan ini lebih kecil kita namakan possing fors atau pasukan lawan. Pemerannya bukan dari Batalyon 621 dan 623. Sedemikian rupa sehingga memang tidak ada koordinasi. Sengaja masing-masing melakukan pertimbangan bagaimana caranya mengalahkan satu sama lain,” paparnya dalam sesi jumpa pers ke awak media.
Andika menambahkan di sinilah dinamikanya jadi sangat spesial kali ini termasuk dalam hal bagaimana mereka mengatasi sasaran demi sasaran dan seterusnya. Itu sudah dilakukan kemudian hari ini adalah latihan menembak dengan peluru tajam dan menggunakan segala bantuan yang mana tadi dilihat ada mortir 60 dengan jarak kira-kira 2,5 kilometer.
Kemudian untuk senjata perorangan dan senjata bantuan tapi yang ringan itu juga dilakukan dengan menggunakan peluru tajam di Lapangan Tembak Batalyon 600. Di sana juga begitu seperti di sini satu regu dari TNI AD ada 5 orang dan US Army juga 5 orang. Tapi mereka tergabung dalam satu regu kemudian bersama sama melakukan gerak sambil menembak.
“Besok adalah sesi terakhir, kita tutup dengan bersama-sama serentak yakni Baturaja, Mangkalisung dan Amburawang. Jadwalnya ada sport day dan culture day. Kemudian sore harinya ditutup dengan evaluasi. Untuk evaluasi secara menyeluruh yang dialami masing-masing prajurit yang perlu ditingkatkan sebagai bahan masukan untuk rencana Garuda Shield 16/2022 di tahun depan,” tegasnya.
Andika juga sempat menyinggung terkait kendala dari Latma tahun ini yakni adalah attitude (sikap) dari prajurit TNI AD dan US Army.
“Masalah route (jalan) kadang menjadi kendala. Kalau masalah senjata tidak ada perbedaan,” tutupnya. (editor: irfan)