Samarinda, infosatu.co – Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda, Kalimantan Timur terus mengembangkan strategi pemasaran atau promosi destinasi wisata.
Langkah ini untuk meningkatkan dampak ekonomi dari pengelolaan destinasi wisata yang hingga kini masih menjadi tantangan tersendiri di Kota Tepian.
Pejabat Fungsional Adyatama di Bidang Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Diana P. Juliani menyatakan bahwa Disporapar tengah fokus pada pengembangan sektor perhotelan. Juga, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi parkir di sejumlah destinasi wisata.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Disporapar melakukan promosi destinasi wisata unggulan yang telah ditetapkan oleh Wali Kota Samarinda.
“Kami memiliki destinasi unggulan, seperti Desa Wisata Pampang sebagai wisata budaya dan wisata susur Sungai Mahakam,” ujar Diana saat ditemui di Kantor DPRD Samarinda, Senin, 10 Maret 2025.
Desa Pampang merupakan salah satu destinasi wisata budaya unggulan kategori utama yang ditetapkan Wali Kota Samarinda Andi Harun pada tahun 2024. Kemudian, Islamic Center Baitul Mutaqien, dan Klenteng Thie Le Kong.
Sedangkan kategori destinasi buatan, seperti Rumah Ulin Arya, Museum Samarinda, Bumi Sempaja Waterpark, Taman Salma Sofa, Nauren Mini Garden, Kebun Desa, Mahakam Lampion Garden, Jessica Waterpark, Wonderland Samarinda, dan Citra Niaga.
Untuk kategori destinasi alam (Susur Sungai Mahakam), yakni Kapal Wisata Pesut Bentong dan Kapal Wisata Mahkota.
Dalam upaya pemasaran, Disporapar memanfaatkan media sosial serta menyelenggarakan berbagai event pariwisata guna menarik wisatawan domestik.
“Dalam waktu dekat, kami akan mengadakan Festival Ketupat di Samarinda Seberang. Selanjutnya, ada Festival Budaya Pampang pada bulan Juni dan Festival Mahakam di bulan November,” tambahnya.
Pihaknya optimis dapat terus mengembangkan sektor pariwisata di Samarinda, terutama dalam menyambut perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang semakin dekat.