Makassar, infosatu.co – Menjulang di tepi Pantai Losari, kilau Masjid 99 Kubah Asmaul Husna nampak berwarna jingga, kuning, dan merah, Rabu (13/11/2024) sore. Di bawah langit Makassar yang mulai merona, masjid ikonik ini tampak bersinar indah.

Bersama dua rekan wartawan dari Kalimantan Timur, Heldyanur dan Wardi serta Bustaman Taking pria yang bertugas sebagai Community Relations & CID di PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, saya berjalan menyusuri pelataran masjid. Arsitekturnya luar biasa.
Keberadaan kami di masjid itu merupakan bagian dari kegiatan Loka Karya SKK Migas KKKS dan Media. Setelah seharian mengikuti acara, kami ingin melepas penat sembari menikmati senja di kawasan Masjid 99 Kubah yang berada di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), tepat di pinggir Pantai Losari.
Sesampainya di sana, senja telah turun, memberi sentuhan emas pada kubah-kubah masjid yang berjumlah 99 melambangkan Asmaul Husna, nama-nama Allah yang agung.
Desain masjid ini adalah karya arsitek mantan Gubernur Jawa Barat (2018-2023) Ridwan Kamil yang dengan sentuhan khasnya menghadirkan bangunan masjid yang ikonik dan penuh makna.
“Masjid nya unik. Kubahnya berlapis warna dan jumlahnya 99. Saya sebelumnya hanya bisa lihat masjid ini di media sosial aja. Sekarang berkesempatan lihat langsung,” ujar saya saat berbincang dengan Wardi, wartawan asal Sangatta.
“Iya, Alhamdulillah ke sini juga,” saut Wardi sembari mengarahkan kamera ke arah langit yang mulai memerah untuk mengabadikan senja di Makassar.
Kami pun menyempatkan diri berfoto-foto di pelataran, berlatar kubah yang semakin berkilau di bawah cahaya senja. Tata, yang selalu bersemangat mengajak kami untuk mengabadikan momen dengan beberapa pose santai.
Kami pun saling mendokumentasikan. Hingga akhirnya Bustaman atau yang kerap disapa Tata, menawarkan saya untuk berfoto sendiri.
“Sini mas saya fotokan,” ujarnya, Tata mengambil kamera milik saya dan saya berjalan kedepan, tepat membelakangi Masjid 99 Kubah itu.
Hitungan satu hingga tingga menjadi aba-aba untuk saya siap dipotret. Dua hasil fotonya cukup menjadi memori yang akan menjadi sejarah saya di kemudian hari.
“Keren, terimakasih mas,” ujar saya kepada pria yang bertugas sebagai Commmunity Relations & CID di PT Pertamina Hulu Sanga Sanga.
Tak terasa, azan Maghrib berkumandang. Kami segera bergegas memasuki ruang salat utama. Dengan kapasitas yang mampu menampung 13 ribu jemaah, masjid ini terasa lapang dan nyaman. Setelah melaksanakan shalat Maghrib, kami duduk sejenak menikmati suasana masjid yang penuh kedamaian, sembari merenungi makna dari setiap elemen yang ada.
“Ini dalamnya juga nyaman, asma Allah juga tercantum di langit-langit bagian dalam masjid,” kata saya kepada Heldyanur yang sedang memandang kearah langit-langit masjid.
“Lokasinya nyaman, malam juga lampu di luar menyala. Megah memang,” respon Bendahara PWI Kalimantan Timur (Kaltim) yang juga menunjukkan kekaguman.
Pembangunan masjid ini memang luar biasa. Dari anggaran Rp201 miliar yang diserap dari APBD, hasilnya sungguh memuaskan. Masjid ini tidak hanya indah, tetapi juga menggugah jiwa.
Masjid 99 Kubah mulai dibangun pada tahun 2017, di masa kepemimpinan Gubernur Syahrul Yasin Limpo. Meskipun sempat tertunda untuk evaluasi kelayakan pada masa pemerintahan berikutnya, pembangunan akhirnya rampung pada tahun 2022.
Saat ini, masjid tersebut menjadi salah satu daya tarik wisata religi dan simbol kebesaran Islam di Makassar.
Sore tadi, kunjungan ke Masjid 99 Kubah menjadi penutup hari kami yang tak terlupakan di Makassar. Sebab, kami dapat menikmati pemandangan dan berbagi kebersamaan dalam sebuah perjalanan lintas pulau.