Bontang, infosatu.co – Anggota DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) Joni Alla Padang mengungkap adanya ketimpangan data penanganan stunting antara yang dikeluarkan pemerintah dengan kondisi di lapangan.
Menurutnya, banyak kasus stunting di Kota Bontang, terutama di wilayah Gotong Royong, Kelurahan Belimbing tidak terdata secara menyeluruh. Akibatnya, warga kelas menengah hingga ke bawah tidak sepenuhnya mendapatkan akses kesehatan yang memadai.
Joni bahkan mengambil inisiatif mendirikan Posyandu di Jalan Gotong Royong setelah melihat warga kesulitan memperoleh layanan kesehatan dasar.
Ia menyebut hal ini sebagai bukti nyata ketidaksesuaian antara data dan kondisi di lapangan, serta kurangnya dukungan layanan kesehatan bagi warga yang paling membutuhkan.
“Kita sering asyik berbicara terkait data dan grafik perubahan, tetapi ketika bertanya kepada masyarakat, sampai mana realisasinya,” kata Joni saat rapat kerja, Senin (11/11/2024).
Ia juga menekankan pentingnya edukasi bagi warga agar lebih memahami isu stunting dan kesehatan anak. Sebab, banyak keluarga yang kurang menyadari kondisi kesehatan anak mereka.
Untuk meningkatkan akurasi data, Joni mengusulkan digitalisasi sistem pendataan yang dapat memperbaiki koordinasi dalam penanganan stunting.
Menurutnya, sistem digitalisasi ini memungkinkan data yang diperoleh benar-benar mencerminkan kondisi di lapangan dan memudahkan pengambilan keputusan yang lebih terarah.
“Saya berharap kepada Baperinda karena otak dari segala fungsi koordinasi ada di sistem digitalisasi. Saya senang jika nantinya ada digitalisasi agar tertata rapi, data yang terinput akan muncul sehingga jelas realisasinya,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa dengan digitalisasi, aspirasi yang diutarakan masyarakat dalam reses dan Musrenbang akan tercatat dan tersinkronisasi. Dengan demikian, sejumlah program yang diusulkan bisa langsung ditindaklanjuti dengan lebih efektif dan tepat sasaran.
