Samarinda, infosatu.co – Nakhoda Persatuan Wartawan Indonesia Kalimantan Timur (PWI Kaltim) periode 2024-2029 berada di tangan Abdurarrahman Amin. Pada proses pemilihan ketua Sabtu (27/4/2024), ia berhasil meraih sebanyak 139 suara dari 188 Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Bukan jalan yang mudah bagi Rahman, sapaan akrab Abdurrahman Amin untuk mencapai posisi sebagai Ketua PWI Kaltim. Sejak 17 tahun silam hingga sekarang, ia berkiprah di dunia jurnalistik. Kini, ia menduduki jabatan sebagai Pemimpin Redaksi (Pemred) Samarinda Pos.
Hadir dalam Podcast Ngobrol Inspirasi (Ngopi) Insitekaltim di Jalan Untung Suropati, Rahman memaparkan sepak terjangnya di dunia wartawan.
Awal ketertarikannya bermula saat coba-coba mengikuti pelatihan jurnalistik ketika masih semester lima pada masa perkuliahan. Kala itu, ia tidak berpikir untuk melanjutkan karirnya secara serius di bidang jurnalistik.
“Saat itu, Kaltim Post membuka pelatihan jurnalistik. Namun saya ‘nothing to lose’ saja, karena yang penting sudah punya bekal menulis hingga mewawancarai. Namun, akhirnya saya dapat tawaran kontrak dari Kaltim Post,” ujarnya dalam Podcast, Senin (29/4/2024).
Rahman juga memaparkan, tawaran tersebut datang bersamaan dengan statusnya sebagai seorang mahasiswa. Namun, menerima tawaran tersebut merupakan keputusan akhirnya.
“Alhamdulillah karena saya bekerja sambil kuliah, alhasil terbengkalai dan lulus kuliah tepat pada tahun ke tujuh,” selorohnya.
Setahun di Kaltim Post pada 2008, Rahman dimutasi ke rekan media Kaltim Post bernama Samarinda Pos.
Berjalan empat tahun atau tepatnya pada 2012, Samarinda Pos media yang berbasis koran melebarkan sayapnya dengan membuat media dengan basis serupa bernama Derap Kaltim.
“Saya setengah tahun masuk di situ, dan di situ pengalaman pertama saya menjadi pemimpin redaksi,” imbuhnya.
“Puncaknya pada tahun 2015, saya diminta menjadi pemimpin redaksi media induk Samarinda Pos. Dan itu berjalan hingga saat ini,” tambahnya.
Tak hanya berkonsentrasi pada perusahaan media, Rahman pun akhirnya diminta memimpin salah satu organisasi perusahaan pers, yaitu Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Namun fakta menariknya adalah, Rahman yang sekarang menjabat sebagai Ketua PWI Kaltim bukanlah sosok baru di lingkungan tersebut. Semenjak 2015 pada masa kepemimpinan Endro S Efendi, Rahman sudah masuk sebagai anggota PWI Kaltim.
“Kemudian pada periode berikutnya (2019) saya dipercaya sebagai Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan di PWI Kaltim,” jelasnya.
Melihat track record yang dilalui seorang Abdurrahman Amin terlihat bahwa proses yang berbicara. Hingga akhirnya, seseorang yang awalnya ‘mencoba-coba’ terjun ke dunia wartawan mampu menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim Periode 2024-2029.
Dengan salah satu program yang dicanangkan adalah mengawal dan meningkatkan pelaksanaan uji kompetensi wartawan. Program ini dengan melakukan up-grading yang konsisten dan pelatihan wartawan berdasarkan spesialisasinya. Hingga Membentuk lembaga riset dan pendidikan PWI Kaltim semi otonom.
Bahkan, dalam penyampaian visi misi saat Konferensi PWI Sabtu lalu, Rahman mengungkaplan bahwa majunya dia dalam pencalonan adalah salah satu bentuk wakaf dirinya atas profesi yang selama ini telah memberikan kesuksesan.
“Inilah profesi yang selama ini menjadi sumber kehidupan diri berserta keluarga saya. Sudah saatnya saya mewakafkan untuk memberikan peran terhadap profesi ini,” ujarnya pada saat penyampaian visi misi Konferprov, Sabtu (27/4/2024) lalu.
Rahman juga menegaskan bahwa jabatan yang akan diemban selama lima tahun ke depan bukanlah poin utamanya. Sebab, nantinya akan tetap ada rotasi kepemimpinan.
“Jabatan ini tidak akan selamanya, namun apa yang saya lakukan untuk anggota selama lima tahun ke depan. Itulah yang akan diingat,” tutupnya.