
Samarinda, infosatu.co – Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar menyoroti antrean panjang yang harus dialami warga saat hendak mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit Abdul Moeis Samarinda.
Antrean panjang ini terutama dialami warga yang menggunakan fasilitas dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Saya masih sering dapatkan informasi dari masyarakat dan mereka masih menunggu lama ketika melakukan konseling ataupun melakukan pengobatan di rumah sakit,” katanya, Jumat (26/4/2024).
Bahkan, dari laporan yang diterima Deni, ada masyarakat menunggu mulai dari pagi hingga sore hari di rumah sakit. Karena kondisi tersebut, ia mendorong rumah sakit di bawah naungan Pemerintah Kota (Pemkot Samarinda) memperbaiki sistem pelayanan yang dijalankan selama ini.
“Rumah Sakit Abdul Moeis itu di bawah naungan Kota Samarinda. Saya minta mereka betul-betul melakukan inovasi terhadap hal ini, dan jangan sampai masyarakat datang menunggu lama. Menunggu obat saja 3-4 jam,” tuturnya.
Permasalahan ini sempat didiskusikan Deni dengan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda Ismid Kusasih beberapa waktu sebelumnya. Dari perbincangan itu diketahui bahwa Direktur Rumah Sakit Abdul Moeis saat ini adalah dr Oza yang sebelumnya seorang kepala bidang di Dinkes.
Dalam kesempatan itu, Deni juga menyampaikan perlunya perhatian lebih terhadap insentif bagi para tenaga kesehatan di Rumah Sakit Abdul Moeis. Dengan demikian, kinerja mereka dapat lebih ditingkatkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya sampaikan bahwa mungkin permasalahan insentif yang harus dipangkas. Artinya kegiatan yang dilakukan saat ini baru di bayar empat bulan kemudian. Nah ini kan sangat jauh sekali,” tutupnya.