Bontang, infosatu.co – Adanya laporan yang diterima Komisi ll DPRD Bontang terkait kebijakan Rumah Sakit Umum Daerah Bontang (RSUD) Taman Husada Bontang yakni bagi penunggu pasien diwajibkan untuk swab antigen.

Anggota Komisi ll DPRD Bontang Nursalam menyatakan bahwa tidak mempermasalahkan diwajibkannya penunggu pasien untuk melakukan swab antigen, lantaran hal itu guna memutus penyebaran Covid-19.
Akan tetapi, yang menjadi persoalan yakni biaya tes antigen tersebut dibebankan pada penunggu pasien dengan tarif Rp 100 ribu.
“Tentu ini memberatkan masyarakat. Belum lagi misalnya warga Bontang Lestari yang naik gojek ke RSUD tentu menambah biaya lagi kan,” ungkapnya dalam rapat kerja bersama pihak RSUD Taman Husada di Gedung Sekretariat DPRD Bontang, Senin (3/5/2021).
Menurutnya, pihak RSUD Taman Husada membuat sebuah kebijakan seharusnya dipertanggungjawabkan untuk tidak membebani masyarakat.
“Konsekuensi logisnya adalah RSUD harus bertanggung jawab akan tetapi ini dibebankan kepada masyarakat,” ucapnya.
Politikus Golkar itu menyarankan agar RSUD Taman Husada mengganti swab antigen dengan tes GeNose C19 bagi penunggu pasien.
“Kalau memang harus barang dibeli, jangan pake swab antigen beli GeNose C19 lebih murah,” tuturnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) RSUD Taman Husada Bontang Bahauddin mengatakan pemeriksaan dengan menggunakan tes GeNose C19 tingkat akurasinya masih rendah.
“Tes GeNose C19 memang murah. Tetapi infrastruktur dan sarananya mahal karena standar pemeriksaan GeNose C19 harus dilakukan di dalam ruangan yang bertekanan negatif dan tertutup,” jelasnya. (editor: irfan)