Bontang, infosatu.co – Persoalan banjir rob atau banjir yang diakibatkan naiknya air laut ke daratan dan menutupi akses jalan di Kota Bontang belum ada titik penyelesaian.
Hal tersebut terbukti setelah Wakil Ketua l DPRD Bontang Junaidi melaksanakan serap aspirasi (Reses) di Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara beberapa waktu lalu. Dimana masyarakat sekitar menyampaikan aspirasinya terkait Bontang Kuala selalu terdampak banjir rob.
“Penyelesaian banjir rob itu menjadi keluhan yang paling utama disampaikan oleh masyarakat,” ungkapnya saat ditemui awak media di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Selasa (6/4/2021).
Ia menjelaskan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) agar penanggulangan banjir rob diberikan perhatian khusus.
“Saya sudah cek situasi di lapangan, karena jalan itu akses utama bagi masyarakat pesisir yang berada di Bontang Kuala,” jelasnya.
Politikus PKB itu membeberkan jika pihaknya tengah merancang progres untuk membuat Detail Engineering Design (DED) dalam solusi banjir rob tersebut.
“Perencanaan di anggaran murni. Nantinya hasil DED akan diberikan kepada BPJN yang selanjutnya akan di biayai pembangunannya menggunakan anggaran nasional,” terangnya.
Tak hanya itu, progres ke depannya tidak lagi meninggikan badan jalan. Akan tetapi, pembuatan waduk atau polder penahan debit air laut ketika pasang.
“Sebab ketinggian air ketika merendam sepanjang 500 meter jalan itu mencapai 50 cm maka harus ada pengerukan di pinggir untuk dijadikan waduk untuk penampungan ketika banjir datang,” pungkasnya. (editor: irfan)