Samarinda, infosatu.co – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Kaltim sudah over kapasitas. Dari kapasitas normal, terhitung over kapasitas sekitar 500 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kaltim Sofyan beberapa waktu lalu saat ditemui infosatu.co. Menurutnya, hampir 500 persen dengan kapasitas saat ini terdaftar sekitar 12.000 orang yang ada di Kaltim.
“Sehingga seperti Lapas Samarinda itu yang seharusnya kapasitasnya hanya 350, malah diisi sekitar 1.500 orang. Ini artinya sudah sangat over kapasitas dan wajib dilakukan pembenahan dan penambahan sarana dan prasarana (sapras) baik baru maupun lama,” ungkap Sofyan.
Ia pun sudah memohon kepada semua pihak kiranya dapat mengulurkan tangan memberikan bantuan untuk mengatasi over kapasitas ini, namun belum ada solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan tersebut.
Sebenarnya, pihaknya sudah mempunyai konsep untuk mengatasi hal ini namun karena keterbatasan gedung menjadi sesuatu yang juga harus dicari solusinya.
“Sebenarnya, ketika ada tanah yang masih luas maka kita akan bangun gedung baru. Tetapi, saat tanah pas-pasan itu rencananya kita bangun bertingkat,” jelas Sofyan.
Ia juga memohon kepada Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) agar berkenan menghibahkan tanah di depan Lapas Perempuan Samarinda di Tenggarong itu. Dengan harapan dapat menyempurnakan bangunan yang sudah ada.
“Karena tidak layak Lapas terlihat seperti gudang dengan ruangan terbatas tidak ada gereja ataupun musala, tidak ada strapsel, tidak ada blok 3,5,7 dan seterusnya. Saya berharap ada uluran tangan dari pemerintah daerah khususnya Bupati Kukar agar berkenan menghibahkan tanah itu biar bisa kita bangun, syukur-syukur kalau sekalian dibangunkan karena di sana kan warganya juga,” urainya.
Sofyan merasa usulannya tidak salah karena itu termasuk perhatian pemerintah pada rakyatnya, kolaborasi antara pemerintah dan Kemenkumham harusnya memang seperti itu.
“Bukan Kemenkumham tidak mau bangun, duitnya memang tidak ada. Refocusing anggaran Covid-19 semua, oke jika tidak dibangun tapi lahan hibahkan ke kita. Saya bisa upayakan dengan tanggap darurat karena ini masih pandemi. Mungkin akan berhasil, yang penting lahannya dulu hibahkan maka kita akan bangun,” katanya.
Apabila lahan telah dihibahkan, maka ia yakin tidak lama kemudian pihaknya akan membangun gedung baru untuk menyempurnakan Lapas perempuan. Ini merupakan upaya untuk menindaklanjuti persoalan over kapasitas Lapas.
“Kalau tidak seperti itu, maka akan begitu-begitu saja. Ketika penyakit masuk ke Lapas, akan kena semua. Karena tidak ada pemisahan akibat over kapasitas. Itu upaya Kemenkumham, yang penting bisa menyelamatkan teman-teman kita yang terkena musibah,” ujarnya. (editor: irfan)