Samarinda, infosatu.co – Wali Kota Samarinda Andi Harun mempraktikkan penggunaan alat GeNose Covid-19 yang dilakukan menggunakan hembusan napas pasien yang disimpan dalam kantong khusus.

Sebab, Covid-19 ini menyerang saluran pernapasan. Sehingga penggunaan alat ini memang didesain menggunakan hembusan nafas. Keakuratannya pun mencapai di atas 90 persen dan hanya membutuhkan waktu sekitar 3 menit untuk mengeluarkan hasil.
Dalam mendukung program 100 hari kerja kepala daerah terpilih, Andi Harun pun mengungkapkan bahwa penggunaan alat GeNose Covid-19 ini gratis bagi masyarakat untuk tracing.
“Gratis, baik di RSUD Inche Abdoel (I.A) Moeis ataupun empat puskesmas yang kita perluas fungsinya untuk pelayanan Covid-19,” ungkapnya di Balaikota Samarinda, Selasa (16/3/2021).
Lanjutnya, kecuali untuk kebutuhan di luar masyarakat atau kepentingan pribadi. Misalnya bagi mereka yang ingin memeriksakan diri memakai GeNose dengan tujuan berangkat atau keluar kota.
“Contohnya, untuk keperluan berangkat dan minta surat keterangan itu tetap bayar, tapi tarifnya lebih murah. Intinya, gratis untuk tracing dalam penanggulangan Covid-19 di masyarakat,” kata Andi Harun.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda dr Ismed Kusasih membeberkan empat puskesmas yang akan menggunakan alat pendeteksi yang dibuat di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
“Yang jelas, dalam meningkatkan peran puskesmas untuk perawatan ini ada empat yakni Sei Siring, Lempake, Palaran dan Segiri,” ucap Ismed.
Ia menegaskan, sebanyak empat puskesmas ini sesuai dengan program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda terpilih yaitu Andi Harun-Rusmadi Wongso.
“Ini merupakan peran khusus puskesmas untuk tracing,” tegasnya. (editor: irfan)