Samarinda, infosatu.co – Tahapan pembukaan Sekolah Tangguh Covid-19 terus dilakukan Pemkot Samarinda. Salah satunya, pemberian vaksin untuk guru dan tenaga pendidik berjumlah 323 orang secara bertahap.

Sebanyak 323 orang ini merupakan total keseluruhan dari 14 Sekolah Tangguh Covid-19 yang akan dibuka. Penyuntikan akan dilakukan selama lima hari di Aula SMPN 4 Samarinda Jalan Ir Juanda.
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan tahapan-tahapan agar Sekolah Tangguh Covid-19 ini bisa segera berlangsung, tentunya juga memastikan kesiapan pihak sekolah dan persetujuan orang tua.
“Kemarin kita sudah melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di Samarinda dan yang paling penting untuk melakukan tatap muka ini adalah kesiapan sekolah, kepala sekolah, guru termasuk persetujuan orang tua karena ini tidak bisa dianggap sepele,” jelasnya di SMPN 4, Kamis (4/3/2021).
Nantinya, guru dan orang tua akan membuat surat pernyataan apabila siap melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Itu artinya, konsekuensi merupakan tanggung jawab bersama.
“Kita ingin pendidikan berjalan sesuai harapan, maka hari ini kita tindaklanjuti dengan mengantisipasi untuk tidak terjadinya penyebaran virus akibat PTM. Oleh karena itu, guru-guru divaksin. Hari ini ada sekitar 72 guru yang divaksin, kita lakukan bertahap,” ungkapnya.
Ditanya kapan PTM akan dilakukan secara pasti, Rusmadi hanya mengatakan bahwa keputusan tersebut akan dibicarakan terlebih dahulu pada rapat Satgas Penanganan Covid-19 Samarinda.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Samarinda Asli Nuryadin berharap agar semua sekolah di Samarinda dapat melakukan PTM.
“Dari 320 sekolah itu kita uji coba dulu 14, nanti dibagi 3. Jadi tahap pertama ini ada 4 sekolah yang akan melakukan PTM yakni SD dan SMP Islamic Center, Nabil Husein 1 dan SMP 42 di Berambai,” terangnya.
Menurutnya, 4 sekolah ini terlihat siap untuk melakukan PTM baik persiapan protokol kesehatan (prokes), dukungan pihak sekolah dan paling penting persetujuan orang tua.
“Kita berterima kasih juga pada Dinas Kesehatan (Dinkes) karena belum saatnya, namun mereka-mereka ini diprioritaskan,” ucap Asli. (editor: irfan)