infosatu.co
Samarinda

Bikin Habis Baterai, Juga Ada di Musda KNPI 

Ketua Harian KNPI Kaltim Arif Rahman. (foto: Lydia)

Samarinda, infosatu.co – Ketua Harian Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kaltim Arif Rahman yang hari ini mencalonkan diri sebagai Ketua di Musda XIV tidak terlalu menanggapi komentar Syahril, Wakil Ketua KNPI Kota Bontang versi Abdul Azis

“Saya pinjam bahasa ayahanda Pak Isran Noor bikin habis baterai saja mengomentari. Biarlah kemudian publik yang menilai. Lihat saja rekam jejak digital kami, tidak usah jauh-jauh dua tahun terakhir saja. Lihat kepengurusan KNPI mana yang hari ini berjalan sampai ke pelosok perbatasan dan lain-lain,” ungkap Arif.

Arif Rahman yang dahulunya berada di bawah kepemimpinan Khairudin ini mengatakan bahwa dirinya paling tahu sejarah KNPI.

“Tahun 2013 itu Musda KNPI terpilih adalah Bung Herdin, Sekretarisnya Rusdiansyah, Bendaharanya Mbak Donna, Wakil Ketua I H Muslimin dan Wakil Ketua II adalah saya sendiri. Dalam proses awalnya, tidak ada dinamika di pusat, tidak ada dualisme dan berjalan normal hampir setahun sampai 2014 menjelang 2015,” bebernya saat dikonfirmasi infosatu.co di Hotel Aston sebelum terselenggaranya Musda XIV KNPI Kaltim, Sabtu (23/1/2021).

Kemudian, timbul kisruh di level nasional. Namun saat itu, Arif menegaskan bahwa seluruh anggota sudah kompak dari awal bahwa apapun yang terjadi di pusat tidak akan berpengaruh di provinsi.

“Kita kepengen sejarah masa lalu itu tidak terulang lagi, tidak ada dualisme dan segala macam. Kami tetap konsisten saja berjalan sampai kemudian turunlah SK caretaker. Waktu itu mereka kumpulkan komponen-komponen kepemudaan yang lain di Kaltim dan terpilih lah mbak Donna,” katanya.

Lanjutnya, ia merasa bingung akan hal tersebut. Sebab semestinya seluruh anggota sudah komit dan akan menjaga kesinambungan musda dari 2013 ke 2016. Tetapi, di perjalanan 2013 ini kelompoknya Donna yang memecahkan dan memisahkan diri.

“Mbak Donna pun menerima SK baru dari kepengurusan yang berbeda dari DPP. Sementara kita tetap konsisten dengan hasil keputusan di musda tahun 2013,” ucapnya.

Jadi Arif tidak terlalu mau mengomentari, karena pada hari ini semuanya sudah memberikan surat mandat dan dukungannya terhadap pelaksanaan Musda XIV ini. Sehingga, biarlah publik dan seluruh organ kepemudaan yang menghimpun memberikan penilaian secara objektif terkait dengan kondisi kepemudaan hari ini.

“Komposisi atau kepengurusan KNPI secara aktif ada di kabupaten/kota, lalu di mana kepengurusan KNPI yang selama ini selalu sinergi dengan organisasi kepemudaan, lalu di mana kepengurusan KNPI yang hari ini selalu bersinergi dengan pemerintah, eksekutif, legislatif maupun forum koordinasi pimpinan daerah yang lain,” terangnya.

Makanya, kalau kemudian ia menanggapi pernyataan Syahril malah nanti kesannya bersifat subjektif. Jadi sampai hari ini pun dari 10 kabupaten/kota hanya ada 6 kabupaten/kota yang tetap solid menjadi satu, tidak ada pecah-pecah, tidak ada dualisme ataupun empatlisme.

Semuanya secara linier masuk ke kepengurusan yang hari ini menyelenggarakan musda. Sementara, Samarinda, Paser, Bontang dan Berau kata Arif masih ada dinamika, masih ada dualisme.

Tapi ketika nanti ia diberi kepercayaan oleh kawan-kawan pemuda, OKP dan kabupaten/kota untuk memimpin KNPI ke depan. Ia berharap tahun pertama itu 10 kabupaten/kota akan solid tidak ada dualisme bahkan empatlisme. Semuanya linier ke kepengurusan yang hari ini musda.

Dengan komitmen bersama serta dukungan dari pemerintah daerah. Ia berpikir bahwa dualisme dan dinamika bisa di level provinsi saja, biarlah dinamika di kabupaten/kota menjadi tanggungannya di provinsi.

“Saya tetap komit mereka bisa solid dan semua program sinergisitas bersama pemerintah bisa berjalan,” tutupnya. (editor: irfan)

Related posts

Unmul Samarinda Tuan Rumah Mukernas BEM se-Indonesia XI, Delegasi 18 Wilayah Kumpul

adinda

Penembakan THM, Keluarga Dedy Bantah Kaitan Kasus 2021, Minta Pulihkan Nama Baik

Adi Rizki Ramadhan

Keraton Kainmas Siapkan 5 Hewan Kurban Ke Masyarakat Buton di Perbatasan

Emmy Haryanti

You cannot copy content of this page