Samarinda, infosatu.co – Mahakam Travel Mart (MTM) II akhirnya kembali digelar di Swiss-bel Hotel, Minggu (22/11/2020.
Sebelumnya, kegiatan ini akan digelar pada Maret 2020. Bahkan sudah ada sekitar 110 wisatawan yang akan datang. Namun ditunda karena adanya pandemi Covid-19, sehingga hanya ada 55 wisatawan yang mengikuti MTM II ini.
Ketua Pelaksana MTM Gusti Bagus Putra membenarkan hal tersebut saat melakukan konferensi pers bersama awak media.
“Sebenarnya sebelum pandemi, kita berencana melaksanakan MTM II pada 28-30 Maret. Lalu kami ingin mengadakan pada 8 November 2020, namun diundur lagi karena ternyata bersamaan dengan Festival Mahakam,” ungkapnya.
Saat itu ia mengumumkan pada buyer bahwa adanya pengunduran. Bagi yang ingin membatalkan mengikuti kegiatan ini, Bagus tegas akan mengembalikan uang pendaftaran sebesar Rp 250 ribu. Namun yang tetap ingin mengikuti bisa menunggu tanggal pastinya.
“Ternyata dari tanggal sekarang ini sampai 24 November, baru ada waktu untuk melaksanakan MTM. Kita ingin destinasi wisata di Kaltim dikenal, maka kami memberanikan diri mengadakan MTM. Pastinya membuat akomodasi dan hotel dikenal oleh masyarakat luar Kaltim,” urainya.
Dengan konsep fun trip, para buyer diperkenalkan beberapa destinasi di Kota Tepian antara lain Desa Budaya Pampang, Buddhist Center, Citra Niaga, Wisata Susur Sungai Mahakam, Islamic Center Samarinda dan Gala Dinner di Mahakam Lampion Garden.
Sebetulnya MTM tidak memfokuskan hanya pada destinasi Samarinda saja tapi seluruh Kaltim. Namun karena Pemkot Samarinda memberikan support dan domisilinya banyak orang Samarinda, sehingga tur diadakan di Samarinda.
“Kalau tur ke Derawan perlu biaya tinggi, jadi kita memperkenalkan destinasi dan hotel di Samarinda. Kota Tepian memang layak untuk dikunjungi,” jelasnya.
Ditanya apakah MTM II ini akan berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Samarinda, ia tegas mengatakan bahwa kegiatan ini berpengaruh, sebab merupakan promosi yang memang perlu biaya tinggi.
“Pemkot diuntungkan dengan stakeholder yang bergerak cepat untuk mengadakan promosi itu. Pemerintah harus aktif mempromosikan pariwisata, dampaknya akan ada nanti PAD karena pajak PPN nya akan kembali ke pemkot,” terangnya.
Ia mengaku bahwa dirinya tidak bisa berkerja sendirian. Bagus mengaku bahwa pihaknya dibantu stakeholder terkait.
“Kalau tidak dibantu susah juga, kami merasa terbantu dengan kehadiran semuanya,” katanya pada awak media. (editor: irfan)