infosatu.co
DPRD BONTANG

Banjir Loktuan Akibat Sumbatan Sampah dan Pasir

Amir Tosina Ketua komisi III DPRD Bontang usai melakukan sidak di daerah Loktuan, Senin (19/10/2020). (foto: Lydia)

Bontang, infosatu.co – Komisi III DPRD Kota Bontang gerak cepat turun ke lapangan untuk melihat permasalahan banjir di Kelurahan Loktuan, Senin (19/10/2020).

Lima titik banjir menjadi sorotan, yakni di RT 22, 26, 28, 40 dan 42. Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, Amir Tosina mengatakan bahwa permasalahan di lima titik ini hampir sama semua.

“Keluhannya hampir sama semua yaitu terjadinya penyumbatan,” ungkapnya.

Menurutnya, warga yang ada di sekitar sini semakin bertambah setiap tahunnya. Pada akhirnya terjadi penyumbatan dan kebanyakan penyebabnya karena adanya sampah.

Faktor selanjutnya, pembuangan air atau drainase tidak maksimal, tidak luas dan tidak dalam. Akibatnya, sedimentasi atau pasir yang mengendap menjadi keras dan mengakibatkan penyumbatan.

“Akhirnya terjadi pendangkalan, tersumbat dan air pun tergenang. Kita juga melihat bahwa awal pembangunan ini memang tidak terakomodir, karena ini semua merupakan bangunan-bangunan tua. Sehingga tidak diprioritaskan bagaimana pembuangan-pembuangan air atau drainasenya,” jelasnya.

Meskipun sudah dilakukan pembersihan dengan gotong royong oleh warga sekitar, namun masih banyak pasir yang tertimbun di daerah tersebut dan mengakibatkan air tetap tergenang.

Saat sidak ini bisa dilihat bahwa terjadinya banjir di beberapa tempat di daerah Loktuan ini karena PT Pupuk Kaltim (PKT) yang menimbun lahan. Ketika terjadi hujan menyebabkan air tidak mengalir pada pembuangannya, sehingga terjadi banjir di lingkungan ini.

Oleh karena itu kedepannya, Komisi III akan memanggil PT Pupuk Kaltim (PKT) dan dinas terkait untuk berkoordinasi bagaimana solusi mengatasi banjir di daerah tersebut.

Amir mengaku bahwa sidak terkait banjir ini sesuai dengan program untuk menuntaskan banjir-banjir yang ada di Kota Bontang. Terkhusus pada hari ini, pihaknya fokus pada Kelurahan Loktuan.

“Kami sisir di daerah Loktuan ini untuk melihat titik-titik banjir, sehingga kita mengambil kesimpulan bahwa rata-rata permasalahannya karena penyumbatan oleh tanah. Mungkin karena penduduk makin bertambah mengakibatkan parit-parit yang ada ikut tersumbat karena sampah dan pasir,” tegasnya. (editor: heisma)

Related posts

Arfian Arsyad Mengapresiasi Rencana Pemerintah dalam Program Belajar Bahasa Inggris untuk Paskibraka

Asriani

Enam Fraksi DPRD Bontang Menyetujui Raperda RPJMD 2025-2029, PDIP dan PKB sampaikan Beberapa Catatan

Asriani

Fraksi PKS bersama Nasdem Beri Delapan Catatan dalam RPJMD Bontang 2025-2029

Asriani

You cannot copy content of this page